Minggu, 09 Agustus 2009

    pasal 1.Sentral, jaringan dan pelayanan telepon

    1.1.Pendahuluan
    Def. Telekomunikasi adalah pertukaran informasi ( perubahan ) jarak jauh.

    1.1.1Telekomunikasi dasar ( primitip) adalah point to point ( p t p ) dimana ada source ( orginating ) dan sink ( destination ) . Untuk dapat memulai dan mengakhiri komunikasi antara kedua pihak harus ada tanda ( signaling ) yang dikenal oleh kedua pihak. Fungsi signaling dalam p t p adalah tanda untuk memulai dan mengakhiri komunikasi.



    1.1.2Telekomunikasi lebih lanjut berbentuk Point to multipoint ( ptm ). Untuk ptm searah disebut Broadcast. Dalam hal ini tidak diperlukan signaling. Untuk p t m dua arah maka diperlukan signaling.

    1.1.3Telekomunikasi jenis berikutnya adalah point to multipoint dengan bantuan operator melalui switch board . ( bintang )

    Pada telekomunikasi jenis ini maka fungsi operator adalah membantu menyambungkan kedua pihak yang ingin berkomunikasi.
    Untuk membayangkan Switch board seperti pada gambar dibawah ini.
    Jika A ingin berhubungan dengan C maka proses pembangunan hubungan sebagai berikut :

    A memberi tanda kepada operator ( Seizure ) bahwa dia ingin dilayani.
    Operator melihat seizure ( ada tanda alert pada switch board) tersebut kemudian memberi tanda idle kepada A(idle tone ), tanda dia siap melayani.
    A menjawab tanda tersebut dengan menyebutkan dengan siapa dia mau berkomunikasi. ( dalam hal ini dengan C)  dial
    Maka Operator segera menghubungkan kontak A dengan kontak C pada switch boardnya.  penyambungan
    Operator memanggil C ( ringing tone ) dan C tahu ada seseorang yang ingin bicara dengannya.
    C mengangkat handsetnya dan langsung bicara dengan A , sementara itu Operator memantau bahwa hubungan sudah terjalin. Operator mencatat nomor pemanggil (originating), nomor yang dipanggil ( terminating ) dan waktu mulai pembicaraan ( start Billing)
    Kemudian melepas pelayanannya untuk melayani sambungan yang lainnya
    Sambil melayani pelanggan lain, selama pembicaraan operator melakukan pemeriksaan apakah pembicaraan masih berlangsung (Monitoring / Pengawasan).
    Jika A dan C sudah selesai berkomunikasi, maka salah satu pihak atau keduanya memberikan tanda kepada operator bahwa untuk putuskan hubungan ( release signal ) . Dalam hal A dan C lupa mengirimkan release signal (karena salah taruh ) , setelah beberapa waktu maka operator akan kembali dan memonitor hubungan A dan C. Jika pada jalur itu sudah tidak ada pembicaraan maka hubungan akan diputusnya ( Force release ).
    Pada saat pemutusan hubungan, operator mencatat pada rekord tadi, saat akhir hub. (end of billing )
    Seorang pelanggan dapat meminta dihubungkan ke pelanggan dikota lain yang dilayani operator lain. Untuk pelayanan tersebut, maka pada switch board disediakan terminal yang berhubungan dengan operator lain kota. Dan Operator lain kota itu akan melakukan penyambungan kepelanggan yang dituju ( routing ).
    Bisa saja, operator terminating tidak mempunyai hubungan langsung dengan operator originating, sebab itu operator tersebut meminta pertolongan operator kota ke tiga yang mempunyai hubungan dengannya dan operator terminating. (alternate route).
    Konfigurasi jaringan antara operator dengan pelanggan didaerahnya disebut jaringan lokal, sedangkan hubungan antara operator disebut Junction.

    Ketersediaan operator tergantung pada :
    Jumlah pelanggan yang minta dihubungkan dalam satu satuan waktu dan kebiasaan pelanggan bertelepon (traffik )
    dan berapa banyak operator yang ada serta berapa lama satu hubungan berlangsung (Kapasitas ).
    Jumlah pelanggan pada tiap sentral lokal dapat banyak tetapi tidak semua ingin berhubungan . Hubungan yang terjadi tidak selalu keluar sentral lokal hingga circuit antar sentral dapat di batasi sesuai kebutuhan. Dikatakan “pada sentral terjadi konsentrasi saluran )
    Jumlah utas kabel yang tersedia untuk menghubungkan
    Misalkan sebuah switch board dengan 100 pelanggan, tentu tidak akan menyediakan 50 utas tali. Tidak semua pelanggan dalam saat yang sama ingin melakukan hubungan.
    Sekarang fungsi operator telah diganti dengan mesin dan disebut sentral telepon. Mula mula sentral telepon mekanik, Store Program control dan sekarang sentral digital.
    Cara – cara perlintasan sinyal untuk terjadinya suatu sambungan disebut sinyaling ( signaling ). Sinyaling ini ditentukan berdasarkan rekomendasi ITU – T* ( International Telecommunication Union - bagian telepon, Telegraph dan Telex )
    ITU adalah badan PBB yang bertanggung jawab untuk pengaturan pertelekomunikasian. Seperti halnya PBB maka ITU tidak berhak mengatur suatu negara, hanya dapat memberikan rekomendasi suatu pengaturan yang dapat menyeragamkan seluruh negara.
    Dalam ITU terdapat study group – study group (SG) yang mempelajari kemajuan teknologi dan menerapkan dalam pengaturan. Anggota study group tersebut adalah utusan dari tiap negara. Pada dasarnya SG dibagi dua yaitu ITU –T dan ITU – R. ITU-T mempelajari masalah perteleponan, telegram, telex, pengolahan sinyal serta jaringan . Sedangkan ITU – R mempelari penggunaan gelombang radio dan pengaturan frekwensinya.
    Biasanya, pengaturan yang diterapkan di suatu negara diatur oleh pemerintah c. q. Direktorat Jendral Telekomunikasi dan berlaku untuk semua penyelenggara telekomunikasi dinegara tersebut. Pengaturan yang dikeluarkan oleh dirjen Postel dituangkan dalam buku yang disebut “Fundamental Plan for Telecommunication”
    Jaringan bintang biasanya diterapkan pada sentral lokal, sentral satu gedung privat ( PBX – Privat Branch Exchange)
    Pertanyaan:
    Sebutkan bagian – bagian sebuah sentral menurut penjelasan fungsinya diatas. ( MDP = Main distribution Panel untuk titik terima kabel pelanggan di sentral , matrix penyambung untuk melakukan penyambungan, pengendali penyambungan  central processor / dalam hal diatas operator, catu daya untuk memberi catuan listrik)
    Apakah operator berada dalam sistem sentral atau diluarnya
    Apakah fungsi / kerja sentral?
    Berapa lamakah operator harus siap melayani ?
    Berapa lamakah rata – rata seorang pelanggan berbicara?
    Berapa perbandingan ( kira – kira ) antara waktu pembicaraan rata – rata dengan waktu penyambungan oleh operator?
    Apakah perlu untuk diteliti secara statistik banyaknya penyambungan dari waktu ke waktu? Jika ya apakah harus operator yang mengerjakan? Bagaimana pendapat anda?
    Jika penyambungan dilakukan dengan mesin, seperti komputer bagaimanakah perbandingan diatas?
    Jika utas tali penghubung : jumlah pelanggan semakin kecil apakah yang akan terjadi ?
    Apakah etika seorang operator yang harus dipatuhi benar?
    Sebutkan faktor – faktor yang menentukan keberha-silan penyambungan.
    ITU tidak bisa memaksakan pengaturannya terhadap suatu negara. Apakah yang terjadi jika suatu negara tidak menerapkan aturan rekomendasi ITU?
    Bagaimana pengaturan mengenai billing ( sistem penagihan ) yang baik harus dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi ?
    Siapakah yang berhak dan berkewajiban untuk membuat / menetapkan fundamental plan?
    Bolehkah penyelenggara Telekomunikasi mengisi bagian dari Fundamental plan? Mengapa?
    1.1.4Jenis hubungan berikut adalah hubungan mtm (mesh)
    dengan jaringan mata-jala.

    Setiap titik, dalam jaringan mesh, saling berhubungan langsung dan terikat dalam jaringan mesh. Pada jenis hubungan ini maka setiap titik dapat berhu-bungan langsung dengan titik lain. Signaling yang terjadi tidak lewat satu operator pusat tetapi langsung dari titik itu sendiri ke titik tujuannya .
    Biasanya hubungan antara operator berbentuk mesh seperti ini. Titik mesh disebut operator (sentral ) lokal. Antara sentral lokal dengan sentral
    lokal lainnya dapat berhubung-an langsung sedangkan pelanggan dihubungkan secara bintang dengan sentral lokal. Dengan cara ini maka kebutuhan kabel menjadi lebih efisien.













    1.1.5 Hubungan mesh – bintang

    Hubungan yang lebih luas adalah hubung-an gabungan antara mesh dan bintang. Hubungan bintang pada salah satu titik Mesh.
    Jaring – jaring seperti ini dapat diperluas karena jarak antara sentral lokal dapat jauh dengan menggunakan saluran khusus.
    Saluran kabel yang dibutuh dapat dikurangi dibanding langsung karena konsentrasi hubungan dapat dilakukan pada hubungan antara sentral lokal.
    Kerapihan administrasi kabel dan jaringan jauh lebih baik, yang pada akhirnya akan memudahkan peme-liharaan.

















    1.2.Methoda routing.

    Jika pada satu saat, saluran antara keduasentralhabisterpakaisemua karena permintaan hubungan yang banyak maka permintaan hubungan baru dapat dilewatkan melaluisentral lokal lain.Kadang kala disatu kota yang cukup besar, dimana ada beberapa sentral lokal, sentral – lokal di dalam kota itu di hubungkan dengan satu sentral tandem untuk menampung over flow. Dengan demikian pada proses penyambungan dikenal route Langsung dan route alternate untuk overflow.
    Saluran pada sentral lokal disebut saluran lokal. Tiap tiap pelanggan dihubungkan dengan sepasang kawat dari sentral lokal ketempat pelanggan.
    Secara umum penyambungan sebuah hubungan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu 1) langsung 2) tidak langsung.
    Penentuan penyambungan ini disebut routing. Routing ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu 1) penyambungan tetap 2) routing oleh sentral (manual)
    3 ) routing melalui pengendalian komputer.
    Dalam penyambungan tetap maka tidak ada routing dan tidak ada pilihan. Pada routing dengan manual, maka kepada sentral sudah ditetapkan routingnya secara tetap. Untuk routing yang diatur oleh pengendalian komputer, maka routing itu bisa dinamis, tergantung kepada software yang ada di komputer. Komputer membaca situasi seluruh jaringan ( mereka saling memberi informasi ) dan kemudian memutuskan jalur mana yang dipakai.
    Pertukaran informasi antara sentral mengenai kondisi lalu lintas dan saluran termasuk dalam signaling. Khususnya dalam sentral digital dimana kemudahan pertukaran informasi sangat mudah. Sering kali pertukaran informasi ini dilakukan pada jaluran khusus dan bukan jalur yang digunakan untuk lalu lintas. Seluruh informasi ini disimpan oleh komputer tiap- tiap sentral. Dan informasi ini selalu di update ( perbaharui ) dalam perioda – perioda tertentu ( orde menit ). Melalui cara ini maka jumlah jalur yang perlu dibangun dapat dikurangi ( optimalkan ) dengan tingkat GOS yang sama. Signaling seperti ini disebut “ Common Channel Signaling (CCS). “ dan sistem informasi ini dapat di manage ( atur ) dalam satu Network Management Signals. Tidak seluruh traffik diarahkan antara dua titik dalam jaringan. Jika volume traffik antar dua buah titik tidak besar, lebih efisien jika tidak dibuat junction atau trunk khusus. Untuk terjadinya hubungan lebih baik disalurkan lewat titik lain. Proses ini disebut transit. Dalam hal routing ini maka dapat saja sebuah penyambungan dilakukan melalui beberapa buah sentral transit.

    Pertanyaan:

    faktor – faktor apakah yang menyebabkan tidak semua sentral lokal dihubung secara mesh penuh.
    Apakah yang terjadi jika sentral yang digunakan mempunyai kemampuan kecepatan sambung lebih besar, jika dikaitkan dengan Kapasitas jual Maksimum sentral.
    Faktor – faktor apakah yang menyebabkan digunakan alternate route?
    Apakah alternate route yang digunakan untuk suatu hubungan yang sama pada waktu yang berlainan akan tetap sama?
    Apakah keuntungan menggunakan jaringan gabungan mesh dan bintang?
    Dalam suatu jaringan mesh penuh terkait n buah sentral local. Berapakah jaringan hubung ( junction ) yang dibutuhkan ?
    Jika 5 buah sentral lokal A, B, C, D dan E dihubungkan dengan ketentuan. Hubungan antara A dan E sangat jarang begitu pula C dan E sedangkan hubungan antara sentral – sentral lain moderat. Buatlah gambar jaringannya dan berapa jaringan hubung (junction yang dibutuhkan )
    Apakah sistem pensinyalan (signaling) antara pelanggan dengan sentral lokal sama dengan pensinyalan antar sentral lokal? Jelaskan.
    Apakah kaitan antara sistem jaringan dengan kerja pemeliharaan.

    1.3.Hirarchi jaringan telepon.
    Supaya jaringan rapih dan efisien maka dilakukan pengaturan hirarchi jaringan. Dalam hirarchi ini dikenal istilah sentral lokal, sentral tingkat pertama ( primary), sentral tingkat kedua ( secondary), sentral tingkat ketiga (tertiary ) dan sentral tingkat ke empat (quartery  di Indonesia dikenal dengan istilah sentral gerbang (internasional ).
    Sampai dengan sentral primary disebut primary area dan letaknya ada dalam satu kota. Sentral secondary menjam-bungkan hubungan antar kota.
    Sedangkan sentral tertiary menyambungkan hubungan antar region dalam satu negara. Sedangkan sentral quarternary menyambungkan hubungan Internasional.

    Pada junction circuit modes hubungannya adalah hubungan 2kawat, sedangkan pada trunk hubungannya adalah 4 kawat. Mengapa demikian ?



















    1.4.Numbering.
    Setiap pelanggan harus diindentifikasi ( dinomorkan )secara unik didunia ini ( mengapa ?). Pola penomoran harus
    mengacu kepada hirarchi sentral telepon. (mengapa) Gambar dibawah ini menggambarkan dengan sistematis pola penomoran ini dan sesuai dengan hirarchinya. Pola seperti ini diatur dalam buku fundamental plan yang disusun oleh ditjen Postel
    Pada sistem penomoran diatas terlihat adanya prefix dari suatu nomor. Misalkan 62 – 21 - 819 - 5282 menunjukkan 62 adalah prefix internasional Indonesia, 21 adalah prefix country di jakarta, 819 menunjukkan sentral lokal di jakarta dimana pelanggan berinduk. Jika ingin berhubungan dengan pelanggan sesama area (jakarta ) maka dial 7 nomor terakhir saja. Jika ingin keluar dari area, maka harus tekan prefix “0” baru 22 dan nomor lokalnya. Pengaturan penomoran ini secara lengkap dapat dibaca dalam buku fundamental plan. Mengenai telepon cellular, kecuali prefix internasional 62, maka pelanggan yang ada di Indonesia diberikan prefix 8XX+XXX – XXXX. Contoh untuk Satelindo diberikan nomor:

    +62 816 zzz xxxx, Untuk Telkomsel +62 812 zzz xxxx, XL +62 818 zzz xxxx ,IM3 +62 856 zzz xxxx dan untuk komselindo 62 821 zzz xxxx.















    Pertanyaan – pertanyaan :

    Berapakah kapasitas maksimum penomoran suatu negara, jika ditentukan nomor maksimum untuk nasional adalah 10 digit, untuk internasional 12 digit sedangkan untuk sentral lokal minimal 6 digit.
    Semua hubungan harus lewat hirarchi sentral yang lebih tinggi. Khususnya untuk gerbang Internasional semua yang ingin keluar negeri harus lewat sentral tertiary dulu baru ke sentral Indosat atau satelindo. Bisakah dari secondary bandung (22 ) dihubung langsung dengan gerbang internasional Indosat atau Satelindo ?
    Untuk mengakses Gerbang Internasional Indosat seorang harus memutar 001 –xxxx.... dan Satelindo 008 – xxx....... Menurut anda, bagaimana pengaturannya jika PT TELKOM sekarang boleh menyelenggarakan komunikasi Internasional?
    Demikian pula dengan Indosat yang boleh menyelenggarakan komunikasi domestik. Bolehkah Indosat mempunyai hirarchi sentral sendiri?
    Menurut anda apakah tingkatan sentral tertinggi tiap – tiap penyelenggara komunikasi cellular.
    Jika kita definisikan bahwa sistem penomoran terbuka adalah penomoran didalam satu sistem sentral. Misalkan: untuk menelpon dari Jakarta ke Jakarta tidak perlu menekan 021, cukup nomornya langsung mis 819-5282. Sedangkan pada sistem penomoran tertutup, untuk mendial sebuah nomor harus mendial lengkap walaupun dalam local yang sama dan sentral yang sama. Sistem penomoran apakah yang diberlakukan untuk hubungan cellular?
    Jika suatu daerah pelayanan telepon besar dan hubungan lokal jauh lebih banyak dari pada hubungan interlokal, penomoran sistem manakah yang cocok?
    Jika suatu daerah pelayanan dimanan hubungan interlokal jauh lebih besar dari hubungan lokal, sistem manakah yang lebih cocok.

    1.5.Mutu pelayanan (QOS).

    Pelanggan akan senang dilayani dengan baik. Untuk pelayanan itulah mereka akan membayar.Sebab itu mutu pelayanan harus prima . faktor yang harus dipertim-bangkan dalam pelayanan adalah :
    Keberhasilan sambung yang tinggi.
    Ketersediaan pelayanan 24 jam sehari.
    Delay sebelum terima dial tone
    Delay sesudah selesai delay sampai dapat ring call.
    tersedianya service tone ( busy tone, telephone out of order, dsb)
    kwitansi yang benar
    Harga yang pantas
    Tanggapan yang baik terhadap permintaan pelayanan Tanggapan dan keramahan operator / pelayan
    Waktu untuk pasang baru yang singkat.
    Jasa-jasa tambahan atau kemu-dahan-kemudahan lain serta nilai tambah dari sistem telekom-munikasi yang disediakan. Dll.
    Kehandalan sambungan. ( tidak terputus- putus )
    Kekerasan suara yang terdengar. Terlalu lemah jelek terlalu keras menyakitkan telinga.
    Privacy pelanggan

    Pertanyaan:

    Jelaskan bahwa sistem penomoran diatas adalah unik untuk setiap pelanggan.
    Tingkat pelayanan yang tinggi membuat biaya penyelenggaraan juga tinggi. Jelaskan kebenaran statement tersebut.
    Dulu penyambungan dilakukan oleh operator ( switch board ), Kemudian dilakukan dengan sentral mekanik, dan sekarang ini dilakukan sentral yang dikendalikan oleh komputer. Bandingkan ketiga jenis setral tersebut ditinjau dari sudut mutu pelayanan, ruang untuk penempatan perangkat dan fleksibilitas.
    Apakah yang dapat dilakukan dengan keunikan sebuah nomor pelanggan dan kecanggihan proses penyambungan dengan komputer? Coba anda reka – reka sendiri.
    10Sebuah sentral dirancang untuk dapat melayani sejumlah pelanggan. Kita katakan bahwa jumlah tersebut sebagai kapasitas sentral tersebut. Apa sajakah yang menentukan kapasitas sentral?

    1.6.Lalu lintas / traffik

    Lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ketempat yang lain secara random.
    Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
    besar / banyaknya perpindahan object
    arah / destinasi perpindahan object
    waktu pemindahan
    sarana yang digunakan untuk mengatur lalu lintas.
    Dalam lalu lintas telekomunikasi maka objectnya adalah pembicaraan ( informasi ). Jika satu jalur sudah terpakai untuk mengalirkan satu pembicaraan, maka jalur itu tidak dapat di gunakan untuk menyalurkan pembicaraan lain. Jika pembicaraan sudah selesai barulah jalur tersebut dapat dipakai untuk yang lain.
    Dalam perancangan lalu lintas, banyaknya jalur harus dihitung dengan cermat supaya tidak kebanyakan atau kesedikitan.
    Volume lalu lintas ini akan menentukan ukuran sentral telepon. Intensitas lalu lintas berubah ubah dari waktu ke waktu, hari kehari dan bulan ke bulan. Sebab itu dikenal jam sibuk , hari sibuk dan bulan sibuk.
    Kesibukan ini berbeda untuk setiap tempat. Kesibukan dikota tentu jauh lebih tinggi dari kesibukan didesa. Sebab itu untuk jumlah telepon yang sama maka kapasitas sentral yang dibutuhkan tidak sama.
    Untuk menggambarkan ukuran kesibukan digunakan istilah “ Erlang “. Yang dimaksud dengan 1 erlang adalah 1 jam waktu untuk berhubungan terjadi dalam selang waktu satu jam. Misalkan. Ada 40 sambungan perjam dilayani lewat suatu saluran. Masing – masing sambungan dengan rata – rata hubungan 3 menit. Maka jumlah waktu hubungan adalah 40/jam X 3/60 jam=2 jam/jam. Kita katakan bahwa volume traffik adalah 2 erlang.

    Pertanyaan :

    Apakah dimensi erlang?
    Jika diketahui dlm 1½ jam terjadi 60 pembicaraan dengan rata–rata waktu hubungan 2,5 menit. Hitung Vol traffik.
    Berapa minimal saluran yang harus disediakan supaya volume traffik 1 erlang dapat disalurkan? Dalam kondisi apakah hal ini terjadi?
    Apakah penyambungan akan selalu berhasil jika volume traffik 2 erlang dilalukan pada 5 saluran? Mengapa?
    Di Jakarta pusat didapat angka pengamatan selama suatu perioda tertentu rata rata adalah 150 mE/pelanggan. Suatu sentral lokal di jakarta melayani jumlah pelanggan 10000. berapa erlangkah yang dilayani oleh sentral tersebut?
    Perkirakanlah jumlah pelanggan yang sedang bertelepon pada satu saat pada kondisi di atas.
    Dalam menentukan volume traffik, maka aktivitas yang harus dilakukan adalah pengumpulan data statistik. Jelaskan statement ini
    Dalam merancang kapasitas senttral telepon cukupkah kita memperhitungkan kebutuhan traffik saat ini? Bagaimana saran anda?
    Untuk meramalkan masa depan maka harus diperhitungan faktor – faktor politik, Pembangunan masa depan, kecenderungan bisnis dll. Jelaskan kebenaran statement ini.

    Besaran yang dipakai untuk menyatakan besar lalu lintas telekomunikasi
    ( A Erlang ) adalah banyak dan lamanya pembicaraan.


    A = C X T
    A = besarnya lalu lintas ( satuan Erlang )
    C = banyak pembicaraan yang disalurkan dalam satu
    satuan waktu ( jam ) ( call / jam )
    T = rata-rata lamanya pendudukan jalur oleh satu
    pembicaraan. ( Holding time  jam )
    Rumus diatas jika ditinjau dari satuan :
    Erlang = (Call/jam ) x Jam

    Apakah dapat 5 erlang disalurkan semua dalam 8 jalur? Jawabnya “ tidak” (mengapa ) kemana saja sisa yang tak tersalurkan? Yang tak tersalur itu dapat diperlakukan dengan berbagai macam cara, antara lain ;
    a.dibuang saja ( loss call )
    b.ditunda dan baru disambungkan jika jalur sudah kosong ( sistem antree ) . Waktu tunggu harus ditentukan mis beberapa mili sekon. Jika dalam waktu tersebut juga tidak ada jalur yang kosong maka call tersebut akan dibuang.
    c.Dalam antree ini maka yang berlaku adalah FIFO ( first in first out ) atau LIFO (Last in First Out ), dapat pula dilakukan secara random tidak usah antre. ( diskusikan keuntungan dan kerugian masing – masing sistem ).
    Adanya kemungkinan loss / dibuang menimbulkan suatu istilah baru yaitu GOS ( Grade Of Service ). GOS adalah angka dalam percent yang menyatakan probability sebuah call akan hilang / dibuang. Atau dapat juga dikatakan probability jumlah gagal dalam 100 kali (rata – rata ). Istilah lain dari GOS adalah faktor blocking.
    Untuk sistem loss call maka besar
    Gos = f ( A,n) sebagai berikut :
    An/n! .
    GOS = 1 +A+ A2 / 2 !+….. An / n !

    Pertanyaan / tugas :
    Buatlah tabel seperti disamping ini:Dan hitung GOS. Apakah feelling anda terhadap angka angka ini ?
    a.GOS manakah yang lebih baik untuk N dan A yang sama
    antara sistem loss call, sistem antree dan sistem tunggu random jelaskan.
    b.Manakah GOS yang lebih kecil untuk 2 erlang dan 5 saluran dengan 10 erlang dengan 50 saluran. Mengapa?
    c.Jika diketahui ada 300 usaha seizure ( pendudukan ) berhasil dan 6 kali call attemp gagal selama busy hour. Berapakah GOS ? Untuk sistem yang sama , diwaktu sore hari / malam hari apakah GOS akan berubah ? Bagaimana dengan perubahan hari dan bagaimana pula dengan perubahan bulan atau musim.

    1.7.Dimensi dan effisiensi.

    Dimensi route ( Junction / trunck) dilakukan dengan memperkirakan kebutuhan lalu lintas antar titik dalam jaringan. Perkitaan itu juga mencakup lalu lintas untuk transit. Sedapat mungkin jumlah kanal / saluran pada junction / trunk di rancang untuk efisiensi 100 % artinya pada jam paling sibuk seluruh kanal / saluran terpakai.
    Di lain pihak, kepuasan pelanggan, perlu diperhatikan. Jika kita terlalu menekankan effisiensi maka mungkin GOS akan menurun.
    Singkatnya dalam merencanakan kapasitas junction/ trunk maka harus ada perimbangan antara investasi, revenue dan kepuasan pelanggan.
    Contoh soal:
    Misalkan dalam sebuah trunk ada 100 kanal / saluran. Anggaplah untuk satu erlang terlayani harganya adalah 1 KRp. Maka maksimum revenue adalah 100 KRp perjam. Untuk 24 jam = 2.400 KRp sehari. Jelas banyak pelanggan tidak puas dengan kondisi ini karena GOS jelek sekali. Sebab itu perlu optimalisasi antara revenue dan kepuasan pelanggan. Jika kita ambil GOS 1 %, artinya kegagalan sambung = 1 % maka yang dapat dilalukan hanya ~ 100 / 1.2 = 84 Erlang dengan demikian pendapatan maksimum sehari hanya 24 X 84 X 1 KRp = 2000 KRp./ hari. Perlu diperhitungkan pula bahwa tidak seluruh jam trunk tersebut akan penuh. Katakanlah jam sibuk (BH) dalam sehari adalah jam 9.00- 12.00 dan jam jam bervariasi maka pendapatan itu akan berkurang.
    Perkirakanlah pendapatan yang optimal dalam sehari. Dan hitung pula pendapatan satu bulan 30 hari dengan memperhitungkan hari sabtu dan hari minggu serta hari libur dalam sebulan.

    1.8.Pentaripan

    Untuk pentaripan maka harus ada meter yang menghitung berapakah banyak pemakaian suatu pelanggan. Di Indonesia meter ditaruh pada fasilitas provider telekom, sedangkan di Eropah meter ditaruh pada pelanggan ( apakah keuntungan dan kerugiannya ). Di Amerika serikat maka sistem pentaripan adalah rata dalam sebulan untuk hubungan lokal. Pakai atau tidak pakai maka pelanggan harus membayar $10,- perbulan diluar sambungan interlokal / internasional.
    Perhitungan biaya pemakaian dilakukan dengan sistem pulsa. Tiap tiap pulsa diberikan satu harga. Dan pulsa pulsa ini menggerakkan meter pelanggan.Di Indonesia harga tiap pulsa adalah Rp. 150,- + ppn 10 %. Dan tagihan dalam satu bulan adalah jumlah pulsa dikalikan Rp. 150,- ditambah biaya berlangganan ( pakai / tidak pakai bayar ). Sebenarnya biaya langganan ini adalah pembayaran biaya maintenance saluran ( kabel lokal ).
    Perioda pulsa tersebut ditentukan oleh :
    a.Jarak antara dua tempat.
    b.Waktu(sibuk / sedang / tidak sibuk)
    c.Kesulitan pencapaiannya.
    d.Jenis pelayanannya ( leased channel / publik / conversation or point to poin, ingin perincian tagihan etc.)
    e.Political isue ( pembangunan daerah/ cross subsidi / pancing demand )
    f.Besarnya kapasitas yang dipakai oleh pelanggan.
    g.Lintas batas negara ( karena tiap negara mempunyai regulasi sendiri )
    Contoh. Untuk sambungan lokal maka perioda satu pulsa adalah 3 menit. Untuk hubungan yang lebih dari 30 km maka satu pulsa adalah 2 menit. Pada jam sibuk maka perioda pulsa tersebut dipercepat 25 – 50 %. Untuk hubungan jakarta bandung dibawah 200 Km maka perioda pulsa adalah 5 detik. Sedangkan untuk jarak diatas 200 km dan dibawah 800 km maka perioda pulsa adalah 4 detik, sedangkan diatas 800 km perioda pulsa 3 detik. ( dlsb ). Mengapa kebijakan ini diambil?
    Sentral telepon mencatat semua data pemakaian pelanggan. Tetapi pencatatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Perincian biaya membutuhkan memori untuk merekam data pembicaraan yang terdiri dari informasi pengirim, penerima, waktu, lama dan rupiah. Jika pelanggan tidak menginginkan perincian tagihan maka tidak perlu dicantumkan. Umumnya perincian tagihan hanya dilakukan untuk sambungan interlokal dan internasional serta sambungan – sambungan khusus . Misalnya untuk sambungan lewat operator.
    Pencatatan dilakukan dapat dengan sistem :
    A M A = Automatic message accounting
    LAMA = Local Automatic message accounting ( dilakukan oleh sentral lokal )
    CAMA (Centralized automatic message accounting )
    Catatan Operator bila ANI ( Atuomatic number identification ) tidak ada atau untuk jalur khusus seperti hotel.

    Pertanyaan:
    Bacalah buku petunjuk telepon dan uraikan cara PT TELKOM mentaripkan jasa teleponnya.
    Disamping telepon, jasa apa lagi yang disediakan oleh penyelenggara Telekomunikasi lewat saluran teleponnya?
    Menurut anda bagaimanakah pengaturan tarip untuk hubungan antar mobile station?
    Apakah wajar jika menggunakan telepon mobile ( cellular ) taripnya lebih mahal dari fixed telephone walau jaraknya relatip sama?
    Seperti kita ketahui bahwa hubungan fixed sekarang ini dilayani oleh PT. TELKOM sedangkan mobile station dilayani oleh penyelenggara yang lain. Bagaimana kira – kira pentaripan antara mobile station ke fixed telephone atau sebaliknya.
    Bagaimana pula pentaripan antara pelanggan cellular pada penyelenggara yang berbeda?
    Percakapan SLI berhubungan dengan pihak luar negeri. PT Satelindo/ Indosat pada satu pihak di Indonesia. Ada dua maca perhitungan antara kedua pihak tersebut yaitu Sender keep all dan fifty – fifty. Apakah bedanya?Perangkat terminal dan feature – feature sentral.

    2.1. Pesawat telepon.
    Pesawat telepon mempunyai 4 fungsi dasar yaitu :
    sumber suara
    penerima suara
    sistem pengebelan ( signaling )
    alat pemutar / dial ( pengirim pengebelan ).
    Diluar fungsi diatas, beberapa pesawat telepon sekarang ini mempunyai fungsi tambahan tergantung kecanggihannya. Misalkan fungsi redialing, memory, hold, musik dll.
    Semua fungsi diatas mendapat catuan tenaga dari sentral telepon sebesar – 48 Volt dc.

    2.1.1sumber suara.
    Sumber suara berbentuk sebuah microphone yang merubah gelombang suara longitudinal menjadi perubahan arus listrik yangdapatdisalurkan ke sentral telepon. Membran getar dengan elektroda tetap dihubungkan dengan serbuk arang atau kondensator. Jarak antara kedua bagian ini akan menentukan rahanan atau kapasitansi sehingga arus listrik dari sentral yang dicatu oleh batere akan berubah ubah. Tanpa pergerak membran maka arus listrik akan mengalir tetap. Dengan adanya pergerakan membran maka arus listrik berubah ubah
    Dengan demikian arus yang mengalirdi saluran adalah i dc+ i ac
    Perubahan inilah yang akan ditangkap dan disalurkan oleh sentral kepihak lawan (penerima ).













    2.1.2Penerima suara.

    Penerima suara menerima i dc+ i ac. Melalui sebuah transformer hingga yang lewat hanya iac . Arus ini menggerakan membran getar penerima yang berbentuk sebuah speaker hingga menghasilkan perubahan listrik menjadi suara.
    Jelaskan cara kerja speaker.
    apakah fungsi magnet tetap dan apakah pula fungsi gulungan kabel pada ujung magnet tersebut.












    2.1.3sistem pengebelan ( signaling )

    Dalam pesawat telepon terdapat sistem penerima pengebelan yang fungsi-nya untuk memberikan tanda bahwa ada pang-gilan. Panggilan tersebut dari sentral telepon. Sistem pengebelan ter-sambung kesentral telepon hanya pada saat pesawat telepon tidak diangkat. Sehingga sistem pengebelan ini dapat diaktifkan oleh sentral telepon. Pada saat telepon diangkat maka sistem pengbelan ini di putuskan terhadap sentral. Untuk melakukan pengebelan maka sentral mendeteksi apakah tahanan total jaringan kabel dan pesawat telepon rendah atau besar. Jika tahanan besar maka sentral menganggap bahwa pesawat telepon tersebut sedang tidak terpakai ( On hook ) sebaliknya jika tahanannya rendah pesawat telepon tersebut sedang terpakai ( off Hook ). Supaya dapat menggerakkan bel maka frekwensi sinyal bel hanya 25 Hz, mengapa demikian (mengapa tidak 1000 Hz)











    2.1.4Alat pemutar ( dial ).
    2.1.5
    Alat pemutar ada dua macam. Pada sistem lama maka alat pemutar berbentuk rotary yang menghasilkan pulsa – pulsa sejumlah nomor yang diputar. Mis. Nomor yang diputar adalah 8 maka ketika kembali dari penempatan angka 8 , terjadi putus kontak berbentuk pulsa selama 8 kali. Pada waktu penempatan maka terjadi hubungan yang panjang yang menjadi tanda waktu antara digit yang diputar. Misalkan angka 83 yang diputar. Maka pertama ditempatkan dulu angka 8 rata – rata waktu putar dari posisi standby ke posisi 8 selama 400 ms. Kemudian pesawat dial dilepas hingga terjadi putus sambung sebanyak 8 kali. Kondisi putus selama 66.6 ms sedangkan kondisi sambung 33.3 ms. Sesudah itu ditempatkan angka 3 ( selama 400 ms ) lalu disusul putus sambung 3 kali. Jika semua digit telah lengkap dikirim maka sentral akan mengevaluasi dan kemudian meneruskannya dengan menyambungkan ketujuan. Pada saat itu sentral mengirim signal untuk pengebelan.
    Untuk pesawat yang modern sekarang maka sistem dial tidak lagi menggunakan sistem rotary tetapi push button. Jika angka 8 ditekan maka akan dibangkitkan deretan pulsa sebanyak 8 kali dan dislingi oleh pulsa selebar 400 ms secara elektronik ( Pulse mode ). Pada pesawat telepon juga dilengkapi dengan tone mode yang berarti sistem dialing tidak berdasarkan jumlah deretan pulsa melainkan pada kombinasi dua frekwensi untuk mengenali suatu digit ( dtmf = dial tone multi frekwensi ). Contoh pengaturan dtmf. (tergantung sistem signalingnya )sirkit bicara dasar telepon. Pada saat pembicaraan maka terbentuklah sirkit pada kedua party yang berhubungan sebagai gambar dibawah ini.
    Kabel yang terbentang antara kedua partay hanya sepasang. Tetapi kabel itu dapat menyalurkan pembicaraan kedua arah.









    Pada saat bicara maka arus bicara tersebut akan ditransfer ke jaringan dan disalurkan kepada penerima dipihak seberang. Dari sirkit diatas kita lihat juga bahwa arus tersebut juga diterima oleh penerima sendiri hingga kita selalu dapat mendengar suara sendiri pada saat berbicara ( side tone ). Sirkit bicara semacam ini disebut hubungan dua kawat dalam arti kirim dan terima melalui sarana yang sama. Untuk menekan supaya suara yang terdengar dari pembicaraan sendiri ( side tone ) tidak telalu keras maka dipakailah sirkit penekan side tone yang berbentuk jembatan wheatstone.
    Penekanan side tone ini penting untuk menekan effek psikologis. Secara psikologis jika kita mendengar suara kita keras, maka akan terpikir bahwa penerima disebrang sana juga menerima keras. Sebab itu kita akan bicara lebih perlahan. Demikian pula sebaliknya jika kita mendengar lemah, maka kita pikir disebrang sana terimanya juga lemah dan kita akan memperkeras suara kita. Pesawat telpon dapat dilengkapi oleh kunci anti interlokal. Tetapi kunci ini tidak berfungsi lagi jika sipencuri pulsa membawa pesawatnya sendiri kemudian menyambungkannya kepada jaringan. Dapat pula telepon yang terkunci dengan gembok di gunakan. Karena pada dasarnya saat me”dial “ adalah sambung – putus. Maka oleh seorang yang terlatih kait telepon ditekan dengan cepat hingga terjadi sambung putus. Jika cara sambung putus tersebut dapat diterima oleh sentral maka sambungan pun dapat dilayani oleh sentral. Ini adalah akal – akalan oleh orang yang bermental tidak benar. Untuk pesawat yang menggunakan dial dengan dtmf maka proses pencurian pulsa telepon dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulator yang menggunakan sistem dtmf pada tombolnya. Artinya ji ka tombol kalkulator ditekan maka akan keluar bunyi tone sesuai dengan kode dtmf. Bunyi tersebut didekatkan pada microphone maka sentral akan menerima pesan dial tersebut dan sambungan dapat dilayani.









    2.2.Jenis – jenis pesawat telepon dan penggunaannya.

    2.2.1telepon Umum

    Pada dasarnya telepon umum mempunyai konfigurasi yang sama dengan telepon biasa. Hanya ditambahkan alat untuk mengontrol lama pembicaraan telepon.
    Ada beberapa macam telepon umum :
    telepon umum uang logam (coin ). Pada pesawat ini maka Off hook baru terjadi jika pesawat sudah diangkat dan coin sudah dimasukkan. Kemudian ada pengatur waktu untuk mengatur lamanya pembicaraan sesuai dengan coin yang dimasukkan. Telepon umum jenis ini terbagi dua pulsa yaitu yang coinya tetap dan hanya untuk lokal atau coin dapat berragam dan dapat digunakan untuk telepon interlokal.
    Telepon umum kartu adalah telpon umum yang aktivasi off hooknya dengan kartu magnetik. Pada kartu magnetik itu dituliskan jumlah pulsa telepon yang tersedia dan boleh digunakan oleh pemegang kartu. Pada saat kartu dimasukan maka pesawat telepon akan membaca informasi tersebut kemudian menguranginya sesuai dengan pemakaian oleh pemegang kartu. Dalam hal ini maka tidak coin yang harus dikumpulkan oleh petugas. Yang menjadi masalah adalah distribusi kartu ini di Indonesia. Setiap cabang distribusi harus ada sharing pendapatan yang semakin banyak jalur distribusinya semakin berkurang pula revenue telekom. Disamping itu kartu tersebut belakangan ini dapat dimanipulasi hingga provider dirugikan banyak.
    Pesawat telepon umum smart card. Fungsinya sama dengan pesawat telepon umum kartu. Hanya dalam membaca smart card, maka identitas kartu tersebut tercatat disentral telepon dan jumlah pulsa
    yang tersedia juga tertera sentral telepon tertentu ( Khusus untuk smart carad ) . Dengan menggunakan pesawat telepon umum ini, tidak lagi dimungkinkan pemalsuan pulsa.

    2.2.2PABX (Privat Branch Exchange )

    Pelanggan dapat saja menggunakan dua pesawat telepon untuk satu line telepon dari sentral. Hal ini dilakukan dengan cara memparalelkan kedua pesawat telepon tersebut.
    Dengan sistem paralel ini maka kedua pesawat telepon tersebut dapat berhubungan. pada saat yang sama salah satu atau keduanya akan terhubung dengan sentral karena kondisinya off hook. Pada saat terhubung ini maka idle tone akan terdengar. Jika salah satu pesawat telepon melakukan dial, maka dial tersebut tidak dapat terkirim ke sentral karena putus – sambung dial terganggu oleh pesawat yang lain.
    PABX ( Private branch exchange ) diperuntukkan bagi fasilitas internal pelanggan. Dengan PABX ini maka pelanggan dapat menggunakan telepon untuk berhubungan satu sama lain dalam fasilitas pelanggan . Dalam kejadian ini maka hubungan ke sentral telepon provider dapat tidak “off hook “ karena pembicaraan adalah internal pelanggan.
    Pada dasarnya PABX adalah sebuah sentral mini yang khusus dibuat untuk kebutuhan pelanggan dan bukan provider telekom. Biasanya yang memakai adalah Intitutional, corporate dan perkantoran. Kini PABX sudah dapat dibuat dalam ukuran kecil ( mini elektronik PABX ) dengan kapasitas hanya 4 satuan sambungan dan dipakai rumah yang cukup besar. PABX yang besar, dapat pula mencatat pemakaian oleh pesawat – pesawatnya mirip dengan sebuah sentral. Dua PABX atau lebih tersebut dapat dihubungkan satu sama lain dengan sistem junction. Feature- feature yang ditawarkan oleh PABX cukup banyak dan dapat dibaca pada session tersendiri mengenai PABX.

    2.3.Fasilitas / features yang diberikan oleh penyelenggara Telekomunikasi.
    2.3.1 Fasilitas DID ( Direct Inward Dialing )
    Fasilitas DID diberikan kepada pelanggan dengan penggunaan saluran telepon yang banyak. Jika didalam kantor pelanggan terdapat katakanlah minimal 300 nomor telepon PT. telekom maka PT telkom dapat memberikan satu group nomor kepada pelanggan tersebut, misalkan 3271xxx. Dimana xxx adalah nomor telepon individual meja tertentu didalam kantor tersebut. Jika antara kantor ingin menelpon tidak perlu menekan digit lengkap, cukup xxx saja. Tetapi orang dari luar harus menekan nomor lengkap yaitu 3271xxx. Dalam hal ini kantor tersebut tidak perlu menggunakan PABX sendiri tetapi telekom yang menyediakannya. Sistem pembayarannya adalah Seperti pembayaran telepon biasa ditambah biaya fasisilitas DID.

    2.3.2Hunting sistem

    PT. TELKOM dapat juga memberikan satu nomor untuk mengidentifikasi kantor tersebut. Jika seseorang ingin menelpon kantor tersebut dan sulit untuk mendapatkan nomor mana yang sedang tidak terpakai, maka PT. Telkom dapat menolongnya dengan sistem Hunting.
    Dengan sistem hunting, maka pelanggan itu dikenal hanya mempunyai satu nomor saja mis. XXX-YYYY. Semua orang yang ingin menepon cukup men”dial XXX­- YYYY” maka sentral telkom akan mencarikan nomor mana diantara kepunyaan kantor tersebut yang tidak terpakai. Dengan cara ini akan memudahkan pelanggan yang memanggil dan juga akan menguntungkan telkom ( mengapa ?).

    2.4.Transmisi signal lain yang menggunakan saluran telepon.
    Sampai titik ini kita hanya membahas komunikasi suara saja. Investasi untuk jaringan telekom ini sungguh luar biasa besarnya. Sebab itu pemanfaatannya juga harus seoptimal mungkin.
    Transmisi dari informasi lain menggunakan network telepon. Pada dasarnya saluran suara dapat dilalui oleh informasi bentuk binary dengan cara ditumpangkan padanya. Untuk menyalurkan bit stream pada saluran telepon, maka informasi itu harus ditumpangkan pada saluran telepon. Proses penumpangan ini disebut Modulasi.
    Proses modulasi ini dilakukan sebagai berikut:
    sebuah sinusoida murni dimasukkan pada kanal voice. Jika tidak terjadi sesuatu maka dipenerima juga akan diterima signal sinusoida murni ( kecuali jika ada cacat dijalanan ).
    Informasi berbentuk pulsa ditumpangkan padanya dengan cara merubah amplitudo ( AM) , Frekwensi ( FM ) atau phasa (PM) –nya.

    2.4.1saluran telepon untuk penyaluran data digital
    Perkembangan teknologi telah menunjukkan bahwa saluran suara dapat digunakan untuk menjalurkan informasi lain. Biasanya kecepatan informasi dinyatakan dengan satuan – satuan :
    Bits – pulsa perdetik bps
    Word- deretan 6 karakter wps
    Baud – banyaknya simbol yang disalurkan dalam satu detik. Jika diketahui bahwa satu simbol membawa 3 bit, maka 90 KBps adalah sama dengan 30 Kbaud/detik.
    Contoh soal :
    Sebuah kanal suara menyalurkan signal data dengan kecepatan 75 bps dan tiap karakter terdiri dari 5 bit + 1 bit start dan 1.5 bit stop. ( total 7.5 bit ). Berapakah wpm yang disalurkan ?

    Jawab: untuk satu karakter maka dibutuhkan 7.5 bit maka untuk 6 karakter dibutuhkan 45 bit/ word. Dengan kecepatan 75 bps maka jumlah word yang dikirim dalam 1 menit adalah : (75 bps x 60 s )/ (45 bit/word ) = 100 word.
    sebuah data dengan kecepatan 1500 wpm termasuk parity ( 8 bit per karakter ). Hitung bps.
    Jawab :
    1500 wpm =1500word/minX6kar/word x 8 bit/car x (1/60) min /sec = 1200 bps.

    Macam informasi antra lain :
    Telegraph kecepatan 50-200 bps
    Telex kecepatan 50 bps
    Teleprinter 100-600 bps
    Data / komputer 600 – 7200 bps
    Facsimile 1200 – 14400 bps
    High speed data transmission 56 KBPS.
    dibawah ini akan dibahas secara sepintas cara kerja dan prinsip terminal – teminal diatas. Melihat kecepatan informasi yang harus dilalukan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas penyaluran saluran suara ,umumnya , lebih besar dari pada kebutuhan. Untuk jelasnya akan dibahas satu persatu.

    2.4.2Telegraph./ telex/ teleprinter
    Telegraph adalah proses pengiriman karakter ( kombinasi sebanyak k. l 80 karakter ). Tiap tiap karakter di kodekan dalam bentuk binary dengan 5 bit. Pada awal mulanya telegraph dikirimkan dengan kode morse ( bentuk dot dan space). Sipengirim dan penerima sama – sama mengerti bahwa 1 karakter teridiri dari 5 bit (start stop- asinkronous dengan sistem kode Baudot ) atau 8 bit ( untuk sistem telegraph dengan mesin ). Karakter tersebut dimulai dengan start space dan mark stop ( utk 5 bit ) dan 1 space start dan 3 mark stop.
    Dengan jumlah bit tersebut maka variasi karakter yang dapat dikirim adalah 2n.
    Telegrap menggunakan jaringan sendiri terpisah dari jaringan untuk suara. Dalam pembangunan maka jaringan telegraph sering ditumpangkan pada jaringan suara. (pada junction / trunk )
    Terminal dengan mesin elektronik yang modern sekarang ini memilik fasilitas buffer. Dengan buffer ini maka semua informasi yang dikirimkan di tampung dulu, kemudian di manipulasi atau dikirim dengan kecepatan tinggi pada satu saat. Dengan cara demikian maka buffer ini dapat menyalurkan banyak kanal telegraph untuk
    disalurkan pada satu kanal suara. ( multiplex ).
    Khusus untuk telex dengan kecepatan 50 bps, maka 1 kanal suara dapat menyalurkan sampai 24 kanal telex. Proses multiplikasinya dila kukan dengan cara pemisahan band frekwensi pada penyalurannya. ( silahkan pelajari sendiri sesudah bab transmisi lewat ).

    2.4.3Komunikasi Data antar komputer.
    Komunikasi data antar komputer melalui kabel voice menggunakan modem.
    Kecepatan modem tersebut sangat tergantung pada kwalitas saluran
    Jika suatu saat terjadi gangguan pada saluran, maka kecepatan penyaluran akan diperkecil oleh modem tersebut( dynamic ).
    Yang penting dihitung dalam komunikasi data adalah throughput ( efektif penyaluran bps).
    Dalam penyaluran maka bit stream dari komputer ditambahkan beberapa bit lagi untuk mengecek dan memperbaiki kesalahan. ( Error detection and error corection ).
    Pada komunikasi data komputer tidak dapat dihindari kebutuhan protokol. Protokol ada suatu set peraturan dimana dua pihak ( komputer ) mengerti tata sopan bertukar informasi dan menggunakannya dalam berkomunikasi. Bit – bit tambahan sering disebut parity bit. Semakin banyak parity maka semakin baik pula kwalitas pengiriman.



    2.4.4Facimile

    Sistem faksimile terdiri dari beberapa methoda untuk merubah gambar (graphic ) pada sebuah kertas menjadi informasi dalam ben tuk pulsa yang disalurkan pada saluran suara. Pada dasarnya, proses penyambungan adalah seperti biasanya untuk suara. Ketika hubungan sudah terjalin, maka yang berbicara bukan lagi suara manusia tetapi suara mesin yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi informasi. Suara mesin yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi informasi digital fax. Jadi pada perangkat facsimile terdapat peralatan scaning untuk mengambil gambar contoh, menkodekan menjadi bit yang disusun word by word. Pada saat penyalurnyaannya maka pada pesawat facsimile terdapat modem( modulator dan demodulator ) .Diujung lain terdapat fax recorder yang membuat duplicat sesuai dengan signal yang datang. Jika terjadi gangguan pada signal kirim maka gambarpun akan cacat. Fax recording dapat menggunakan sistem tinta dengan kertas elektrolit. electro kertas thermal . electropercussive pada kertas biasa dan tergantung pada getaran penanya untuk menulit pada keras tersebut. Cara lain adalah dengan dihubungkan dengan komputer dan komputer akan membuat printout di printer. Hal yang paling penting dalam pengiriman fax adalah phasa dan sinkronisasi antara scanner dan recording.
    Jika dalam perjalanannnya, signal mengalami gangguan yang terus menerus maka kecepatan pengiriman signal akan diturunkan oleh modem. Dalam hal ini Modem tersebut menjadi penentu kecepatan pengiriman.
    Pada dasarnya, sistem pengiriman facsimile ini bukan merupakan sistem telepon. Sistem telepon hanya digunakan sebagai tumpangan dan penyambungan secara demand. Dengan demikian facsimile adalah jasa ikutan ( buikan jasa dasar telekomunikasi ).

    pasal 2.Jaringan lokal dan pemeliharannya

    Jaringan lokal sangat penting dalam jaringan telepon nasional. Hubungan lokal tidak menyumbang revenue yang besar dibanding interlokal. Tetapi tanpa jaringan lokal tidak ada interlokal.
    Jaringan lokal terdiri dari saluran pelanggan, sentral lokal- primary, junction antar saluran lokal – tandem – primary – sekunder .
    Rata rata Investasi jaringan telekomunikasi . (data ITU – T/ CCITT)
    Pada negara yang berkembang atau daerah luas dengan populasi kecil investasi lokal dapat mencapai 75 % dari seluruh investasi.
    Dalam investasi maka pertimbang yang perlu diambil adalah faktor Quality of service (QOS), politik dan ratio revenue/investasi.









    Disamping itu beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan pula:

    Kondisi geography suatu lokasi
    Jumlah calon pelanggan dan kepadatannya
    Kebudayaan bertelepon
    Persentasi telepon bisnis
    Lokasi sentral terdekat yang sudah ada.
    Skema jaringan nasional ( Trunk )
    Sistem signaling dan transmisi-nya.

    Tiap tiap faktor di atas harus tangani secara terpisah karena permasalahannya berbeda tetapi mempunyai keterkaitan satu sama lain.
    Semua pelanggan dihubungkan ke sentral via pasangan kabel dengan panjang terbatas. Pembatasan ini mempertimbangkan faktor kepuasan pelanggan dan kemampuan sistem signaling. Dengan kata lain pelanggan harus dapat mendengar pembicaraan dengan suara yang enak ( kepuasan pelanggan ) artinya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah. Disamping itu sistem signaling harus dapat jalan melalui pasangan kabel tersebut.
    Saluran dari sentral telepon ke pelanggan (saluran lokal )
    Saluran / Jaringan Lokal adalah saluran yang menghubungkan pesawat pelanggan dengan MDP disentral telepon.
    Ada beberapa macam saluran lokal:

    Saluran Lokal kabel tembaga.
    Saluran Lokal radio
    Saluran Lokal kabel fiber optik.

    3.1.Saluran lokal kabel tembaga.(Jar lok at = jaringan lokal akses tembaga )
    Saluran pelanggan (subcriber loop ) berupa pasangan kabel yang ditarik dari sentral hingga ke tempat pelanggan. Saluran pelanggan menyalurkan arus listrik searah ( dc-loop). Saluran pelanggan harus dapat memberikan pelayanan untuk:

    Catuan tegangan / arus pada pesawat pelanggan ( batery )  catuan DC disentral sebesar k. l 48 Volt.
    tegangan pada bel di pesawat pelanggan .
    pendekteksian apakah pesawat telepon diangkat (Off hook ) atau terletak ( on Hook ) untuk mengakses sentral telepon.
    Penyaluran pulsa dial dari pelanggan ke sentral.

    Panjang saluran pelanggan tidak tak terbatas. Keterbatasan itu terutama mempertimbangkan faktor redaman pembicaraan ( keras/lemah  menyangkut rancangan transmisi ) dan signaling ( rancangan tahanan jerat/ loop resistance).

    Saluran pelanggan yang digelar dari sentral ke rumah terdiri dari :

    saluran primer atau saluran catu langsung
    saluran sekunder
    saluran penanggal
    saluran dalam rumah.


























    Saluran primer menghubungkan sentral dengan rumah kabel ( RK ). Rumah kabel merupakan suatu kotak di pinggir jalan dan berfungsi un
    tuk mengarahkan saluran ke banyak tujuan yang berbeda.
    Rumah kabel merupakan terminasi saluran primer, dan disambungkan dengan kotak pembagi (DP= distribution point ) dengan kabel sekundair.
    Kapasitas DP biasanya antara 10 dan 20 pelanggan tergantung pada kepadatan daerah yang dilayani.
    Dari DP, 20 saluran diteruskan kerumah – rumah menggunakan saluran/ Kabel penanggal. Panjang maksimum saluran penanggal adalah 250 m.
    Akhirnya dari didalam rumah digelar saluran dalam rumah.
    Biasanya kabel tembaga yang dipakai berdiameter 0,6 mm. Penggunaan kabel dengan diameter tertentu akan menentukan jarak jangkau sentral ke pelanggan. Akan dibahas kemudian.
    CTL adalah Catuan Langsung. CTL adalah sebuah RK yang letaknya dekat dengan sentral atau berada dalam satu gedung perkantoran ( dengan pelanggan banyak). Dari CTL, tanpa lewat Sekunder dan DP, langsung ditarik kepelanggan masing – masing.

    Saluran primer biasanya terdiri dari banyak pasangan (multi pair ) dan ditanam di dalam tanah. Kapasitasnya dari 100 pasang sampai 1600 pasang. Untuk pemasangannya harus mendapat ijin dari pemda. Dibeberapa negara gorong – gorong tempat saluran adalah milik pemda dan penyelenggara harus menyewa kepada pemda. ( manakah yang lebih baik dibandingkan dengan sistem di Indonesia )Saluran sekundair juga ditanam ditanah, tetapi ada juga yang ditaruh diatas tiang jika kapasitasnya kecil. ( pertanyaan: berapakah maksimum jumlah pasang kabel dalam kabel sekundair ?) Satu RK dapat melayani samapi 200 DP/KP sedangkan satu DP melayani sampai 20 rumah. Masalah yang rumit dalam perkabelan ini adalah masalah administrasi pencatatannya. Pencatatan ini penting untuk memudahkan perbaikan jika ada gangguan. Kabel dibawa dari pabrik dalam bentuk gulungan (Haspel ). Satu haspel paling panjang 500 m dan semakin besar kapasitasnya semakin pendek per haspel.Oleh kaena itu penyambungan kabel tidak dapat dihindari dalam penggelarannya. Penyambungan kabel primer dilakukan didalam tanah. Untuk itu perlu dibuatkan suatu ruang dibawah tanah / ditengah jalan. Ruang itu disebut “Man Hole “. Manhole harus cukup besar untuk bergerak orang dan pencahayaan dan harus tertata rapi . Kenyamanan didalam Manhole membuat kerja penyambungan menjadi lebih baik. Tidak dapat dihindari bahwa manhole ini akan tergenang air pada saat hujan. Sebab itu semua sambungan harus ditutup rapat ( kedap air ) . Jika bocor maka cross talk tidak dapat dihindari karena air adalah pengantar listrik yang cukup baik. Dalam rangka menanggulangi kemungkinan air merembas kedalam bungkusan kabel maka dari sentral ditiupkan gas kering kedalam kabel . Dengan gas kering ini maka didalam kabel tekanan lebih besar dan dapat menolak air. Masalah di Indonesia, banyak penutupan sambungan tidak benar hingga kebocoran sering terjadi. Dengan demikian pompa angin di sentral akan terus bekerja. Akhirnya peniupan ini di hentikan ( bayangkan akibatnya).Masalah lain pada perkabelan adalah saluran penanggal. Kabel ini merupakan kabel tunggal ( bukan multipair ). Kabel ini sering terkelupas karena kena benang layang – layang. Pengelupasan ini akan membuat kawat tembaga didalamnya bersentuhan dengan udara yang menimbulkan korosi. Jika korosi ini terus berkepanjang maka kabel tersebut akan putus. Disamping itu kabel penanggal tidak dapat disambung begitu saja. Jika terjadi putus maka yang diganti adalah satu kabel sepanjang jarak antar dua tiang ( mengapa ?).Untuk menghindari putusnya kabel maka saluran penanggal dibuat dengan penguat Kawat besi ( baja ) seperti gambar dibawah ini.









    3.1.2 Redaman saluran lokal
    Faktor redaman pada saluran lokal harus diperhitungkan berkaitan dengan kenyamanan pelanggan. Dalam penentuan besar redaman ini mau tidak mau harus ditentukan secara subjectiv dan statistik.
    Umumnya frekwensi suara manusia terbesar ( 90 % ) ada pada daerah 300 Hz – 1500 Hz. Jika diperhitungkan dengan harmonik yang berarti maka suara manusia berada pada frekwensi 300 Hz – 2500 hz. Jika perusahaan telekomunikasi membatasi frekwensi tersebut pada 300 – 3400 KHz maka pelanggan akan cukup mendapat service yang memuaskan. ( ingat pesawat telepon tidak digunakan untuk mendengar musik ). Bandwidth 300 – 3400 sering disebut VBW ( voice bandwidth )
    Suara yang disalurkan pada kabel telepon mempunyai frekwensi 0,3 - 3,4 KHz. Kabel menimbulkan redaman baik untuk komponen DC ( arus searah ) dan AC ( arus bolak balik). Semakin panjang rentang kabel, maka redaman semakin besar. Disamping itu diamter kabel juga menentukan besarnya redaman. Dibawah ini diberikan menghitung redaman kabel tersebut:
    Redaman arus DC ditentukan oleh tahanan DC kabel ( )Rdc=(0,4/d)2 . 280 /kmDimana : d= diameter kawat dalam mm
    Redaman arus AC ditentukan dalam satuan dB. ( lihat dibelakang ) dan dinyatakan dengan parameter  ( dB/km) =1.4 d2 — 3.6 d + 2.8 dB/km
    Besarnya tahanan DC yang dibolehkan antara sentral dan pesawat pelanggan ditentukan sebesar 2000 , termasuk didalamnya besar tahanan untuk drop tegangan dipesawat telepon sebesar 300 . Redaman suara yang dibolehkan kurang lebih 7.5 dB. Angka 7.5 dB bersifat subjectiv. Jika kita dapat menerima level suara yang lebih kecil maka angka 7.5 dapat ditambah. Tetapi saat ini PT TELKOM menetapkan redaman sebesar 7.5 dB.


    Pertanyaan:

    Jika kabel yang dipakai oleh PT TELKOM berdiameter 0.6 mm hitunglah jarak jangkau maksimum sebuah sentral. Berapakah tegangan dc pada pesawat ketika sedang bicara ( OFF- HOOK) dan ketika tidak sedang bicara ( ON – HOOK)
    Jawab.
    Tahanan dc/km  Rdc=(0.4/0.6)2.280 /km=124 
    Tahanan maksimum= 2000 – 300 =1700 
    Jarak jangkau ditinjau dari arus
    DC = 1700/124  =13,7 km.
    Arus DC minimum yang dibolehkan adalah
    Idc = 60 / 2000  =30 mA
    Teg pd pesawat telepon ketika sedang berbicara adalah Vdc= 300/2000 X 48 Volt= 7,2 Volt.Tegangan ketika sedang tidak bicara ( OFF – HOOK) tetap 48 volt karena pesawat telepon merupakan tahanan terbuka.
    Redaman kabel  =1.4X0,62–3.6 X 0.6 + 2.8 =1.15 dB/km
    Jarak maksimum = 7.5 / 1.15 km = 6.6 km.
    Dari kedua angka diatas maka ditentukan jarak jangkau sentral maksimum adalah 13 km dan bukan 13.7 km.

    3.2.Saluran lokal radio ( Jar Lok ar = Saluran lokal akses Radio )

    Saluran lokal menggunakan radio biasa disebut WLL ( wireless local loop). Sistem radio yang digunakan hanya untuk menggantikan fungsi kabel antara sentral dengan pelanggan. Pelanggan sendiri bersifat fixed / tetap karena itu antena -nya cukup besar dan diletak diatap rumah.
    Dengan perkembangan teknologi maka penerima dapat menjadi lebih kecil dan sistem penerimaan lebih peka. Perkembangan ini memungkinkan penerima bergerak pada satu area terbatas. Dalam arti pesawat pelanggan tidak dapat bekerja di luar daerahnya karena tidak terdaftar / dikenali oleh sentral.
    Pada dasarnya WLL terdiri dari perangkat – perangkat seperti pada gambar dibawah ini. Penggunaan Jarlokar dikhu-suskan untuk daerah – daerah yang susah terjangkau oleh kabel tembaga. Atau untuk daerah yang kabel tembaganya sudah habis sedangkan daftar tunggu masih banyak.
    Fungsi RBS sebagai terminal radio transceiver ( kirim – terima ) di sisi sentral telepon. Penerima radio di rumah berfungsi menerima/mengirim sinyal radio dan merubahnya menjadi sinyal telepon.Sebenarnya sistem cellular GSM( PT Satelindo, PT Telkomsel, PT Xlcom, IM3 ), AMPS, CDMA (Komselindo ) adalah salah satu dari sistem WLL, tetapi bersifat lokal s/d internasional serta mempunyai kemampuan jelajah. Disamping itu sistem GSM mempunyai sifat roaming (penjelajahan)/ bergerak bagi pelanggan yang bergerak, Sehingga dapat digolongan terpisah/ berbeda dari WLL.









    Keuntungan menggunakan Jarlokar:
    menjangkau daerah yang sulit dicapai
    flexible dalam jumlah pelanggan yang dapat dilayani
    biaya operasi dan pemeliharaan rendah karena hanya menyangkut biaya pemeliharaan perangkat radio.
    Harga lebih murah, karena satu perangkat radio dapat menangani banyak pelanggan.
    Tidak perlu berhubungan dengan pemda, hanya dengan direktorat frekwensi.
    Pemasangan cepat karena tidak perlu mencheck keter-sediaan kabel.
    Bagus untuk daerah baru yang data statistik hubungannya belum diketahui.
    Sentral jarlokar bisa bergabung dengan sentral lokal biasa, bisa pula berdiri sendiri tergantung pada jumlah pelanggan RBS.

    Kelemahan Jarlokar:
    keterbatasan lebar pita frekwensi radio yang dapat dilayani. Umumnya mutu pembicaraan tidak begitu prima.
    Umumnya antena fixed subscriber dengan BTS harus dapat saling lihat satu sama lain. Dengan perkataan lain, antena harus diletakan ditempat yang tinggi.
    Kehandalan lebih kecil dibandingkan dengan Jarlokat karena tergantung pada perangkat radio.


    3.3.Jaringan Lokal akses fiber optik ( Jarlokaf )

    Fiber optik dapat menghantar informasi dalam jumlah banyak. Pada mulanya Fiber optik digunakan sebagai sarana transmisi antara sentral – sentral pada hirarchi yang tinggi. Tetapi perkembangan teknologi fiber optik ini, memungkinkan untuk diterapkan pada loop pelanggan.
    Berdasarkan tempat peralihan sinyal optik (TKO = titik Konversi Optik ) menjadi sinyal elektrik di pelanggan maka dibedakan beberapa arsitektur Jarlokaf. Yaitu:
    Fiber to the Zone ( FTTZ). TKO terletak di RK dan dari RK dihubungkan ke pelanggan dengan kawat tembaga melalui DP. Panjang kawat tembaga yang digunakan kepelanggan dalam orde km.
    Fiber to curb ( FTTC ) TKO terletak di DP dan dari DP kepelanggan menggunakan kabel tembaga dalam orde ratusan meter.
    Fiber to the Building ( FTTB ) TKO terletak di sebuah bangunan perkantoran yang besar dengan nomor telepon yang banyak dan bertindak sebagai RK. Sistem ini mirip dengan istilah CTL ( catuan langsung ). Dari FTTB ke pelanggan menggunakan kabel tembaga. Dalam konfigurasi ini tidak adalagi DP.
    Fiber to the Home ( FTTH). TKO terletak di rumah – rumah pelanggan dan langsung dihubungkan kepesawat pelanggan dengan kabel dalam rumah. Ordenya sampai puluhan meter ( kalau dimensi rumah pelanggan juga puluhan meter )
    Jaringan Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai konfigurasi yang sama dengan Jarlokat hanya istilahnya berbeda. Sebagai ganti MDP di sentral digunakan perangkat OAN ( optical Access Network ). Sebagai ganti RK digunakan perangkat PON ( Passive Optical Network ) atau AON ( active Optical Network). Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU ( optical Network Unit ). Dari ONU hubungan kepelanggan langsung terjadi dengan menggunakan kabel tembaga ( saluran penanggal ). Saluran ini dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke pelanggan.
    Alasan penggunaan fiber optik untuk akses jaringan pelanggan adalah:
    kebutuhan pelanggan akan pelayanan dengan pita frekwensi yang lebih lebar dari voice Band width (VBW) misalkan : untuk penyaluran video, data kecepatan tinggi dll. Sehingga aplikasinya bukan hanya untuk percakapan telepon, tetapi juga entertainment, multimedia, dlsb.
    Fiber optik mempunyai kapasitas yang besar dan dapat menggantikan kabel primer dengan sangat berarti. bayangkan diameter kabel primer dengan 1200 pasang kabel untuk 1200 pelanggan rumah ( k. l. 8 cm. ). Bayangkan pula Fiber optik dengan diameter ini dalam mikrometer ( ukuran rambut ) dan dibungkus oleh pelindung hingga sebesar k. l 1 cm. Fiber optik ini dapat membawa sekali gus 40.000 saluran.
    Dengan diamter yang besar maka satu gulung kabel primer hanya dapat membawa kabel sepanjang ~ <100 m. Untuk menggelarnya maka diperlukan penyambungan – penyambungan dan setiap penyambungan dibuatkan manhole. Pada penggunaan fiber optik maka satu gulungan kabel dapat membawa sampai 1 km. Faktor ini dapat mengurangi jumlah manhole. Disamping itu penyam-bungan fiber optik tidak perlu di manhole, karena tidak ada yang dapat dilakukan oleh petugas terhadap Fiber optik.
    Fiber Optik tidak terpengaruh oleh kebocoran pada sambungan karena tidak mengurangi konduktivitas kabel. Dan tidak terpengaruh oleh induksi gel radio atau noise yang berasal dari pengapian mesin – mesin yang lewat.
    Fiber optik sangat murah dibandingkan dengan kapasitasnya. Sebagai contoh: mis harga 1 m pair kabel tembaga Rp. 50,- biaya pasang Rp. 50,- juga. Maka harga 3 km kabel, 1200 pair adalah Rp. (50+50) X 3000 X1200= Rp. 360.000.000,-
    Sedangkan harga Fiber optik 12 urat ( kapasitas 12X40.000) Rp. 50.000,-/ meter. untuk 3 km harganya Rp. 150.000.000,-
    Penempatan kabel optik yang lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapih. Disamping itu jenis jasa layanan kepada pelanggan lebih banyak. Perkembangan bisnis / ekonomi dapat lebih terpacu.
    Kerugian menggunakan fiber optik hanya kapasitasnya yang besar, sehingga sekali kabel putus maka pelanggan yang komplain banyak sekali.
    Bahan baku fiber optik adalah pasir kwarsa. Dan pasir kwarsa dunia ini jauh lebih banyak dari pada tembaga. Disamping itu, dengan berkembangnya pemakaian fiber optik maka harganya akan semakin turun.
    Dengan menggunakan firber optik, maka MDP menjadi hilang diganti dengan titik OAN. Hal ini membuat dimensi ruang sentral menjadi sangat – sangat kecil. Karena sebagian besar ruang sentral digunakan untuk menyimpan MDP.
    pasal 3. Teknik Transmisi



    4.1. Analogi telekomunikasi (transmisi ) dengan Penghantaran barang.

    Penyampaian informasi dalam telekomunikasi dapat dianalogikan dengan penyampaian /perpindahan barang dari satu tempat ketempat yang lain
    Barang yang dikirim diberikan kepada perusahaan jasa transportasi. oleh perusahaan jasa transportasi barang tsbtersebut dikodekan dan di paking. Jika ukuran dan bentuk objek. (VBW)
    a.yang dikirim tidak sesuai / efisien untuk dikirim maka dilakukan perubahan bentuk / pemotongan seijin / dengan persetujuan pemilik barang. Jika pemilik barang mengin ginkan tidak adanya pemotongan maka semuanya akan dikirim apa adanya dengan satu
    kontainer khusus yang disewa sendirian. Ini disebut sewa borongan. ( leased channel ). Dalam hal ini maka penyewa dapat menentukan berapa besar kapasitas yang disewanya sesuai dengan kesediaan dananya.
    b.Perusahaan transportasi tersebut tidak hanya menerima satu pesanan saja, tetapi banyak. Sebab itu barang barang tersebut di kelompokan menurut tujuan dan jenis barangnya. Sesudah itu di paking kembali dalam group. (proses multiplexing )
    c.Paking yang siap dikirim, dimuat kedalam alat transportasi, dapat berbentuk truk, pesawat terbang, kapal laut atau truk yang kemudian dimuat kembali kedalam kapal laut. Dlsb. (Proses Modulasi)
    d.Proses pengiriman / perjalanan/ perpindahan dari satu tempat ketempat lain. (Perjalanan di Media )

    e.ditempat tujuan , packing tersebut dibongkar dan dikembalikan kepada packing asalnya. (demodulasi )

    f.Pembongkaran packing berlanjut hingga menghasilkan packing individual lengkap dengan pengkodeannya. ( Demultiplexing )

    g.Code dibaca dan object yang dihasilkan dikirimkan kepada penerima masing masing.( Penyambungan ke pelanggan  teknik penyambungan )

    h.Penerima menerima object. Dalam hal leased channel ( borongan ) maka biaya dapat pula ditanggung oleh pengirim atau penerima. Sedangkan untuk publik di bayar secara eceran . ( pentaripan / billing )

    Proses a. s/d h. dilakukan oleh perusahaan jasa pengantaran. Perusahaan tersebut dapat mempunyai network ( jaringan penganataran ) dimana mana tempat tujuan. Mungkin saja tidak seluruh element dalam network tersebut dimiliki oleh satu perusahaan, tetapi tiap tiap perusahaan yang terlibat harus mempunyai pengaturan yang sama atau sesuai satu sama lain hingga semuanya dapat bekerja sama.
    Ada perusahaan yang hanya mengurus penerimaan dan packing serta depacking dan pengkodean saja. Sedangkan urusan pemuatan kedalam kendaraan transportasi menjadi tugas perusahaan lain. Dapat pula media pengirimannya dilakukan oleh perusahaan lain misalnya perusahaan pesawat terbang.

    Atau seluruh jaringan dipunyai oleh satu perusahaan. Biasanya kejadian ini dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai omset sangat bersar, baik karena pemakai jasanya banyak atau karena monopoli.
    Tiap tahap mempunyai tolok ukur keberhasilan masing -masing. Disamping itu ada pula kendala kendala / gangguan dalam pengiriman. Besar gangguan tersebut tergantung pada sistem dan cara packing / pengiriman.

    Jadi pada kegiatan transmisi / pengiriman ada proses: - perubahan bentuk informasi - multiplexing - transmisi lewat media ( penyesuaian dengan media kirim ) -dan proses depacking.



    4.2. Proses pembatasan ( Voice Bandwidth )

    Setiap bunyi dialam mempunyai warna sendiri. Tak seorangpun yang mempunyai suara yang sama walaupun nada yang dikeluarkan sama. Jika seseorang mengeluarkan nada A ( 440 Hz ) maka yang dikeluarkan tidak hanya 440 Hz tetapi juga 880, 1320,1760,…. Yang merupakan nada harmoninya ditambah dengan frekwensi penyelaras lainnya. Semakin tinggi frekwensi harmonis maka semakin rendah pula energinya. Gambar dibawah ini melukiskan distribusi power untuk setiap komponen frekwensi suara.


















    Tekanan suara ditentukan oleh amplitudo nada dasar yang berkisar 100 – 500 Hz untuk suara pria dan 200 – 1000 Hz untuk suara wanita. Sedangkan harmonik – harmo-niknya bergerak sampai 10 KHz. Untuk alat – alat musik mempu-nyai pita frekwensi yang lebih lebar dari suara. Harmoniknya dapat mencapai lebih dari 15 KHz. Total daya yang dikeluarkan oleh manusia berkisar 10 – 20 w yang sebagian besar terdistribusi pada frekwensi 500 – 1000 Hz. Peralatan musik dapat mengeluarkan daya yang sangat besar tergantung pada alat musiknya.











    Bila gelombang sampai ditelinga, terdapat tiga tulang kecil yang memindahkan getaran itu ke cairan yang terdapat pada bagian dalam telinga untuk diteruskan ke otak. Kepekaan telinga manusia tidak sama untuk semua frekwensi yang diterimanya. Umumnya pada frekwensi sangat rendah atau sangat tinggi kepekaannya rendah. Telinga paling peka pada frekwensi antara 300 – 1500 Hz dan titik puncak kepekaannya ada pada frekwensi 800 – 1000 Hz. Dengan perkataan lain pada kepekaan rendah suara yang masuk dilemahkan ( diredam ) besar sedangkan pada kepekaan tinggi diredam kecil.
    Suara bariton walaupun sudah dikeluarkan sekuat tenaga, tetap terdengar tidak keras. Sebaliknya suara sekitar 800 – 2000 KHz terdengar keras walau dikeluarkan dengan tenaga yang tidak terlalu besar. Untuk suara tinggi, manusia harus mengeluarkan tenaga yang cukup besar supaya dapat terdengar dengan baik. Walaupun suara / telinga manusia dapat menerima suara dengan frekwensi 20 Hz – 20 KHz tetapi untuk efisiensi tetap harus dibatasi. Kesepakatan internasional untuk komunikasi membatasi frekwensi yang dapat disalurkan pada kanal telepon adalah 300 –3400 Hz saja. Dengan demikian pembicaraan lewat telepon akan merubah sedikit suara manusia. seperti dapat dilihat pada diagram suara manusia maka tenaga yang ditangkap hanya 95 % saja. Kalau lagi emosi lain lagi karena pita frekwensi bergeser kekanan.

    4.3. Proses peralihan 2 – 4 kawat

    Antara sentral telepon lokal dan pesawat pelanggan digunakan sepasang kabel untuk arah bolak balik ( hubungan dua kawat). Untuk hubungan pada junction ( saluran penghubung ). Pada trunk, hubungan dua arah menggunakan saluran yang berbeda pada arahkirim dan terima. (hubungan 4 kawat.) Dengan demikian harus ada translasi dari hubungan dua kawat menjadi empat kawat pada peralihan sentral ke saluran penghubung atau trunk. Peralatan untuk translasi ini disebut hybrid. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :












    4.4.Kwalitas penerimaan (S/N)

    Pada proses transmisi maka 4 ( empat ) parameter yang perlu
    diperhatikan sepanjang saluran adalah:
    Distorsi redaman
    distorsi phasa
    level
    noise / S/N ( kwalitas )
    Distorsi redaman pada saluran terjadi karena redaman pada tiap frekwensi yang berbeda berbeda juga. Demikian pula perubahan phasa signal sepanjang saluran. Perbedaan ini menimbulkan distorsi penerimaan. Redaman atau perubahan phasa boleh saja, tetapi perbedaan tidak menyenangkan.
    Sementara itu kepekaan terima ditentukan oleh level signal yang datang, Jika level terima terlalu keras atau terlalu lemah tidak memuaskan juga.
    Noise ( derau ) adalah sinyal yang tidak diinginkan. Biasanya noise datang dari luar dalam bentuk gangguan atas pembicaraan. Contoh yang paling jelas ketikapenerima radio FM tidak sedang terisi oleh orang yang bicara yang terdengar adalah suara mendesis ( derau ). Jelas derau ini akan mengganggu kwalitas penerimaan. Sebab itu kwalitas penerimaan dinyatakan dengan term S/N ( level signal terhadap level Noise ). Semakin besar S/N semakin baik kwalitas penerimaannya. Dalam praktek yang dapat terukur dipenerima bukanlah S/N tetapi S+N/N. (jelaskan mengapa )




    4.5. Multiplexing ( penggabungan )

    Pada hubungan 4 kawat maka tidak effisien jika satu saluran hanya menyalurkan satu paket informasi saja. Biasanya beberapa paket yang setujuan digabungkan jadi satu paket besar dan dikirim bersamaan.
    Proses penggabungan paket tersebut disebut Multiplexing dan alat penggabungnya disebut multiplexer. Pada sisi terima terjadi demultiplexing. Dengan multiplexing ini,maka penghematan dalam bentuk perangkat dan saluran terjadi. ( (jelaskan hal ini )

    4.6.Modulasi ( pemuatan kedalam carrier )

    Sesudah penggabungan, maka signal hasil penggabungan dimuat kedalam carrier (truk ) yang akan membawanya.. Proses pemuatan ini disebut Modulasi. Carrier berbentuk sinusoida murni. Melalui proses modulasi (modulation ) maka carrier ini diganggu oleh signal pemodulasi hingga menjadi carrier yang terganggu ( modulated carrier ).Setiap sinusoida mempunyai 3 parameter yaitu Amplitudo , Frekwensi dan Phasa. Dalam teknik modulasi maka penumpangan signal dapat pada perubahan parameter :
    Amplitudo, sistem disebut amplitudo modulasi. Amplitudo berubah sesuai dengan signal perubah.
    Frekwensi, sistem disebut frekwensi modulasi. frekwensi berubah sesuai dengan signal perubah.
    Phasa, sistem modulasi disebut Phase modula-si. Phasa berubah sesuai dengan signal perubah
    Alat yang melakukan perubahan ini disebut modulator. Pada bagian terima ada peralatan demodulator yang mendeteksi gangguan yang ada pada sebuah carrier. Proses deteksi ini disebut Demodulation dan peralatan yang digunakan disebut demodulator.

    4.6.1.Modulasi amplitudo. ( AM )
    Sinyal yang akan dibawa s = S sinst
    c = C sin c t s = 2  fs
    Getaran pembawa yang terganggu pada amplitudonya.
    cm = C(1+ks) sin ct
    k = index modulasi
    Modulasi dikatakan 100% jika k=1
    cm = C + CS sin ct sin st
    = Csin ct+½CS(sin(c + s)t+ sin (c - s)t)
    tugas: jika power sinusoida adalah ½ k.Amp2 hitunglah power tiap – tiap komponen dalam modulasi amplitudo tersebut diatas. pada modulasi 100 % bagaimanakah bentuk getarannya ?
    Jika yang diambil untuk diteruskan :
    a. fc-fs,fc, fc+fs disebut AMDSB(double side band)
    b. fc-fs,fc atau fc, fc+fs disebut AM SSB
    c. jika amplitudo fc ditekan disebut Supress carrier.
    d. jika yang dikirim adalah DSB dengan salah satu bagian dari sideband dikurangi maka disebut ISB.
    Tugas:
    Gambarkan bentuk gelombang-nya jika pemodulasi adalah sinyal digital ( high or low voltage ) seperti disamping ini.

    4.6.2.Modulasi frekwensi.(Frekwensi modulation)
    Pada modulasi frekwensi maka frekwensi carrier ( pembawa ) di ganggu oleh frekwensi sinyal. Maka persamaan getaran yang termodulasi menjadi?
    Cfm = C sin c(1+ks) t
    =Csinc(1+ kS sin st)t
    =Csin(c+ks csin s )t
    Secara rumus diatas kita akan melihat bahwa frekwensi carrier akan bertambah atau berku-rang dengan perubahan maksimum adalah f= kSc dan pita frekwensi yang keluar adalah :c - f sampai c + f dan BW = 2f carlson mengemukakan bahwa BW FM optimal dapat ditulis dengan rumus :
    BW = 2 (f+ fm)
    Dimana fm = frekwensi sinyal ter-tinggi
    Semakin besar har-ga k maka F semakin besar dan BW yang dibutuhkan akan semakin banyak.
    Gambarkan bentuk gelombang jika pemodulasi FM adalah digital.

    4.6.3.Modulasi phasa
    Pada modulasi phasa maka sinyal pemodulasi ditumpangkan pada phasa. Dengan perkataan lain phasa berubah sesuai dengan sinyal pemodulasinya.
    Jika getaran pembawa mempunyai persamaan :
    c = C sin ( c t +  )   = 2  f t
    Dan sinyal s = S sin st maka getaran modulasi menjadi :
    CPM = C sin (ct - kS∫sin st dt)
    = C sin (ct + kS/s cos st )
    Jika persamaan diatas diteruskan maka akan diperoleh hasil seperti pada FM, hanya index modulasinya dipengaruhi oleh frekwensi sinyal.


    pasal 4.Media transmisi.

    5.0. Pendahuluan

    Getaran sinyal pembawa itu harus disampaikan kepada penerima dan proses penyampaian ini harus dilakukan melalui jalan raya. Truk tak dapat jalan tanpa ada jalan rayanya atau kapal tak dapat jalan tanpa ada lautnya dlsb. Dalam hal penyampaian getaran maka jalan rayanya disebut media transmisi dan getaran pembawa termodulasi merambat (propagate) dalam media transmisi. Dan didalam media ini rambatan carrier disebut gelombang pembawa. ( carrier wave ).
    Gelombang pembawa dapat disalurkan lewat media transmisi:
    Kabel : Radio
    Pasangan kabel tembaga  radio jarak pendek
    Kabel coaxial / bawah laut  radio troposere/scatter
    fiber optik  radio gel mikro
     satelit

    5.1. Media transmisi Kabel

    5.1.1 Kabel tembaga.
    Kabel tembaga adalah pasangan kabel yang banyak dipakai untuk menghantar informasi dari pelanggan ke sentral. Umumnya frekwensi yang dilalukan adalah frekwensi pembicaraan ( VBW ). Karena sinyal yang dibawanya adalah arus AC + DC maka karakteristik yang dominan yang perlu diperhatikan adalah redaman kabel dan perubahan phasa thd frekwensi. Penggunaan kabel ini sudah banyak dibahas dalam bab 3, jaringan lokal. Dalam bab ini hanya dibahas penggunaan kabel tembaga untuk menyalurkan gelombang pembawa dengan frekwensi tinggi.
    Seringkali jatah kabel lokal dari sentral ke suatu tempat sudah habissedangkan pelanggan masih banyak yang meminta. Untuk melayani kebutuhan pelanggan maka penyelenggara telekom menggunakan sistem konsentrator kabel. dua pasang kabel tembaga di sediakan untuk menyalurkan beberapa kanal VBW. Dikedua ujung kawat tersebut ada sebuah multiplexer yang berfungsi menggabungkan beberapa VBW, untuk kemudian dikirimkan lewat kabel sesudah di perkuat.

    Frekwensi pembawa pada kabel tembaga bukan lagi 1 VBW tetapi k. l 200 KHz yang dimodulasi oleh output multiplexer. Jelas dengan frekwensi tinggi tersebut maka gelombang pembawa akan mengalami redaman kabel yang cukup besar. Untuk jarak yang cukup jauh diperlukan pengulang ditengah perjalanan. Biasanya kapasitas sistem ini maksimal hanya 12 VBW analog.
    Kabel tembaga juga sering digunakan untuk menghubungkan dua buah sentral menggunakan konsentrator. Biasanya kabel yang digunakan berdiameter lebih besar dari kabel untuk jaringan lokal. Untuk hubungan antar sentral, maka dapat juga digunakan penggabung-an secara digital ( PCM – 2 MBPS) dengan kapasitas 30 kanal VBW digital ( 64 KBPS ). Dengan kecepatan aliran bit sebesar 2 MBPS maka dibutuhkan repeater tiap 3 –4 km. Catu daya untuk repeater disalurkan melalui kabel yang sama dari terminal yang didekatnya.
    Dengan menggunakan konsentrator ini, maka kebutuhan kabel menjadi sangat berkurang, disamping itu pemeliharaan juga menjadi lebih sederhana. Diakhir semua proses ini adalah tujuan penghematan.

    5.2.Kabel coaxial. / kabel laut
    Kabel coaxial adalah kabel yang terdiri dari satu kawat inti ditengah yang dibungkus secara berlapis oleh plastik, kawat screen, plastik, aluminium foil dan terakhir adalah lapisan plastik lagi. ( plastik = polyuthylene). Kabel antena TV adalah kabel coaxial.
    Digunakan kabel ini karena redamannya jauh lebih kecil dari pada kabel tembaga biasa. Kabel ini dipergunakan untuk gelombang yang membawa sejumlah kanal multiplexing besar.
    Kabel laut menggunakan kabel coaxial ini untuk menyalurkan sampai 4000 kanal @3 KHz VBW dengan lebar pita frekwensi = 30 MHz.
    Untuk perentangan didasar laut, maka kabel tersebut akan mengalami perenggangan yang cukup besar. Karena itu perlu diberikan tambahan daya regang dengan menggunakan satu atau dua lapisan kawat baja yang kuat sebagai pelindung.
    Rangkaian pengulang ( repeater ) tidak bisa dihindari untuk kabel laut karena redaman yang cukup besar dan jarak yang panjang.
    Kesulitan pada kabel laut adalah penempatan repeater dan jarak antar repeater ( 10 km )  membutuhkan catuan yang besar ( dalam orde KV).
    Kesulitan lain adalah pemeliharaan jika terjadi gangguan, misal tertabrak kapal, binatang atau tekanan air laut. harus dibuat kuat sekali.
    Untuk efisiensi maka dalam satu kabel 1dipasang lebih dari satu coax, bisa saja sampai 10. ( dapatkah lebih banyak lagi ? mengapa ).
    Contoh : kabel transatlantik th 1976, kapasitas 400 @ 3 KHZ bw, maks frek 28 MHz, 1 kabel dengan diameter 2.4 cm, repeater terbuat dari transistor berjarak 6 km. Panjang kabel = 6400 km.

    5.3.Kabel serat optik
    Kabel optik adalah kabel yang intinya terbuat dari kaca dan mampu melalukan cahaya. Tebal kabel kaca antara 1 – 10 m untuk jenis monomode dan 50 – 60 m untuk jenis multi mode. Sedangkan pembungkusnya 125 m. Bahan serat optik adalah bahan gelas dengan kemurnian sangat tinggi. Sedikit saja ada unsur asing, yang kecil sekalipun, akan menimbulkan hamburan  redaman. Dua jenis bahan gelas yang umum dipakai adalah gelas silika dan boros silika. Sekarang bahan plastik sudah pula dipakai untuk inti serat optik.





    Beberapa serat Kabel optik dalam satu gulungan besar ( isi minimal 6 serat ). Serat optik sangat rapuh ( mudah patah) sebab itu harus diberi pelindung untuk memperkuatnya. Tiap – tiap haspel ( gulungan) dapat membawa kabel fiber optik sampai 1 km.
    Cahaya ditimbulkan di satu ujung pengirim dan diterima di ujung terima. Perjalanan cahaya dalam kabel optik dapat dilihat pada gambar dibawah ini. sinyal ditumpangkan pada cahaya dengan sistem modulasi intensitas. Jika tegangan sinyal tinggi maka cahaya akan lebih terang

    Cahaya tersebar selama perjalanannya, semakin tebal serat kaca semakin tersebar cahaya dalam perjalanannya (dispersi ).
    Disamping itu kecepatan rambat cahaya juga semakin lambat jika kaca semakin tebal. Jika index bias kaca adalah 1 ½ (rata – rata) maka kecepatan rambat lurusnya adalah 3.108 / 1½ m/s = 2. 108 m/s . Untuk berkas yang merambat dengan sudut pantul 75o maka kecepatan rambatnya berkurang lagi menjadi 2.108 cos 75 m/s .

    Panjang gelombang cahaya yang digunakan berada pada daerah infra red dengan panjang gelombang 0.8 nm, 1.3 nm atau 1550 nm.

    Fiber optik dapat membawah informasi suara sampai 40.000 VBW atau sinyal – sinyal digital video dalam jumlah yang cukup besar.
    Out put pemancar = 0 dBm dan minimal power dipenerima – 37 dBm. Sebelum masuk pada light detektor diperkuat dulu dengan amplifier optik sebesar 30 dB. maka yang boleh hilang ditengah jalan adalah 30+37 dB= 67 dB. Anggap jarak antara sambungan 1 km (mengapa)
    Kehilangan power terjadi pada:
    Konektor dikedua sisi (1 dB/sisi) 2 dB
    Margin untuk penyambungan jika putus 6 dB
    Redaman per sambungan /splicing 0,1 dB
    Redaman fiber optik 0,2 dB/km
    Redaman per km menjadi 0,3 dB
    Maka jarak antara terminal menjadi (67–2-6)/0,3=196 km
    keuntungan lain dalam penggunaan serat optik adalah bebas interferensi gelombang radio. Karena gelombang radio tidak bergerak pada frekwensi optik.

    5.4.Media transmisi Radio
    5.4.1.Pembagian band frekwensi
    Pembagian band frekwensi dan karakteristik tiap band Penggunaan frekwensi radio sangat tergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya. Yang menjadi pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi lapangan, kapasitas. Pembagian band frekwensi ini ditentukan dengan kesepakatan dalam ITU. (international Telecommunication Union )

    pembagian frekwensi radio sbb:
    3 - 30 KHz VLF 30-300 KHz LF
    0.3 - 3 MHz MF 3 - 30 MHz HF
    30 - 300 MHz VHF 0.3 -3 GHz UHF
    3 - 30 GHz SHF 30 -300 GHz EHF

    Kecepatan menjalar gelombang radio adalah 3. 10 8 m/s . Jika frekwensi sinyal yang bergerak adalah f Hz ( T detik untuk satu perioda getar ) maka panjang gelombangnya adalah  = 3.108 / f meter

    Pancaran radio tidak dapat lepas dari penggunaan antena yang akan mentransfer gelombang elektris menjadi gelombang radio. Beberapa macam antena tergantung pada keperluan dan frekwensi yang digunakan sebagai berikut :


    Pada antena kita mengenal istilah, Gain antena. Gain antena didefinisikan sebagai perbandingan power yang dipancarkan maksimum terhadap power yang dipancarkan jika tidak pakai antena ( isotropik kesegala arah ).
    Istilah kedua adalah half power beam width yaitu besarnya pentangan sudut dimana daya pancarnya adalah ½ ( 3 dB) dari pancaran maksimum.



    5.4.2.perambatan gelombang radio (propagasi)
    5.4.2.1.Ionosphere.
    Radiasi ultra vilolet (UV)oleh matahari mengionkan molekul – molekul atmosphere. Semakin mendekati bumi intensitas UV semakin kecil,
    hingga pada permukaan bumi tidak ada lagi atmosphere yang terionkan. Pada lapisan ionosphere ini terdapat banyak elektron bebas yang bergerak secara acak dan mungkin saja akan bersatu kembali dengan ion positifnya untuk menjadi atom netral. Khususnya untuk daerah didekat permukaan bumi dimana atmosphere padat, maka kejadian bersatu kembali elektron dan ion sangat besar. Tidak demikian halnya dengan lapisan ionosphere. Pada tempat yang sangat tinggi, atmosphere akan semakin renggang hingga jumlah ion/ elektron bebas juga semakin sedikit hingga konsentrasi ion juga kecil
    Dalam ionosphere terdapat lapisan – lapisan yang konsentrasi ionnya berbeda dan otomatis pada ketinggian yang berbeda.
    Lapisan jarak dari muka bumi konsentrasi elektron









    Ionosphere ini hanya ada pada saat ada intensitas matahari. d. p . l. terjadi pada siang hari dan sangat menurun pada malam hari.
    Kelakuan ionosphere adalah memantulkan gelombang yang datang dengan sudut tertentu dan pada frekwensi MF, Gelombang radio akan mengalami redaman pada setiap pantulan sehingga kuat medan yang diterima berbanding terbalik dengan jarak yang dilalui. Semakin tinggi frekwensi yang radio yang digunakan maka effek lapisan ionosphere juga semakin berkurang. Untuk pita frekwensi HF, VHF atau SHF maka gelombang radio akan langsung menembus lapisan ionosphere.
    Muka bumi juga memantulkan gelombang elektromagnetik. sebab itu dengan kerja antara muka bumi dan lapisan ionosphere maka sinyal dapat disampaikan pada jarak yang jauh.
    Permbatan gelombang dengan pantulan oleh ionosphere ini sangat tidak stabil, kadang kala dapat diterima kuat, kadang pula diterima lemah. Ketidak teraturan ini dikenal dengan nama fading ( fade out = hilang sama sekali). Perhitungan yang dipakai adalah probability sistem transmisi pada suatu media tertentu akan hilang sama sekali.
    Contoh. Jika dikatakan fading = 40 dB ini berarti kemungkinan terjadi fading terbesar 40 dB. dan probability terjadi hal terjelek adalah P= 10 – F/10
    Fading ini dapat terjadi secara cepat dapat pula secara lambat tergantung pada gerak benda pemantulnya.

    5.4.2.2.Gelombang radio Mikro.
    Gelombang radio mikro adalah gelombang radio yang menggunakan frekwensi VHF s/d SHF. Karena tingginya frekwensi yang digunakan maka gelombang ini merambat lurus karenanya dikenal dengan nama pancaran LOS ( Line of sight ).
    Gelombang radio mikro digunakan untuk membawa sinyal dari satu stasiun radio kestasiun radio lainya dengan jarak k. l 60 – 100 km. Kadang untuk kebutuhan didalam kota dapat juga digunakan untuk jarak dekat.
    Pada gelombang mikro ini, maka masalah redaman karena hujan, redaman karena halangan ( obstacle) ataupun redaman karena lapisan udara yang memantul sangat mempengaruhi kinerjanya.
    Sistem ini dapat membawa informasi digital dari 8 MBPS s/d 144 MBPS atau s/d 1920 VBW @ 64 KBPS.. Untuk kecepatan yang lebih rendah dari diatas maka sistem gelombang mikro ini tidak effisien.
    Keterbatasan gelombang mikro adalah fading yang besar dan jarak yang dicapai tidak terlalu jauh karena harus LOS.

    5.4.2.3.sistem komunikasi lewat satelit

    Pengertian satelit sebenarnya adalah benda angkasa yang mengelilingi sebuah planit, misalnya planit bumi mempunyai satelit alam yaitu bulan. Dalam sistem telekomunikasi maka manusia menempatkan sebuah benda angkasa buatan yang diisi dengan perangkat radio. Benda ini digunakan sebagai repeater diangkasa.
    Satelit buatan, yang diluncurkan manusia, akan bergerak mengelilingi bumi dengan perioda putar T menuruti hukum kepler.
    a.Orbit satelit adalah garis lengkung berderajat dua dengan salah satu fokusnya adalah pusat bumi.
    b.Kecepatan tempuh luas juring konstan.
    c.Pangkat dua perioda putar sebanding dengan pangkat tiga setengah sumbu panjang.
    Dari hukum kepler ketiga didapat : T2 = 4  2 a3 / 
    Dimana  = 400.000 km3/s2
    Jika dipaksakan bentuk orbit harus lingkaran maka
    T2 = 4  2 (R+h)3 /
    dimana R = jari2=6370 km. bumi sedangkan h = jarak satelit kemuka bumi. Dengan mengambil T = 24 jam maka diperoleh harga h = 36.000 km. Dan R+h=42.400 km
    Untuk harga R + h yang lain dan orbit berbentuk lingkaran maka dapat diperoleh harga T sebagai berikut :
    Satelit GSOdengan ketinggian 35780 km telah lama digunakan sebagai repeater komunikasi diangkasa. Satelit ini bergerak dibidang khatulistiwa dengan perioda putar 24 jam, sinkron dengan rotasi bumi. Dengan demikian maka satelit itu akan terlihat tetap dari satu titik dibumi. Tiap satelit GSO sebenarnya dapat meliput 1/3 bagian bumi.
    Pada prakteknya daerah liputan ini dipengaruhi oleh jenis antena yang dipakai di satelit. Kita mengenal liputan global ( 1/3 bumi ) atau liputan spot ( hanya sebagian kecil saja dari bumi yang diliputnya.). besarnya liputan ini juga mempengaruhi power yang dipancarkan dan diterima oleh bumi. Jika liputannya global maka power yang diterima terbagi rata atas luas liputan.

    Masalah utama dari GSO ini adalah jaraknya yang jauh hingga dibutuhkan power pancar yang besar dan penerima yang mempunyai kepekaan yang tinggi, Disamping itu jarak yang besar juga menimbulkan masalah delay perjalanan gelombang.
    Untuk mengatasi masalah tersebut, sekarang ini telah dioperasikan satelit LEO ataupun MEO yang berjarak kecil dan delay kecil. Kesulitan utamanya LEO atau MEO adalah perioda putarnya yang tidak sinkron dengan perioda rotasi bumi. Kekurangan perioda putar ini diatasi dengan menempatkan satelir LEO/MEO dalam suatu bentuk konsta-lasi yang terus bergerak dan meliput secara bergantian. Disamping itu ada komunikasi antar satelit untuk dapat terus melayani pemakainya.
    Harga satelit GSO cukup mahal karena kapasitasnya besar dan kwalitasnya harus sangat tinggi untuk menghadapi lingkungan di angkasa luar. Tetapi untuk menempatkan satelit tersebut maka kendaraan peluncurnya akan lebih mahal lagi dari pada harga satelitnya.
    Sebaliknya satelit LEO kapasitasnya tidak terlalu besar tetapi harus bekerja bersama dalam konstelasi banyak satelit. Umumnya, satelit LEO digunakan untuk komunikasi satelit bergerak.
    Jumlah harga satelit yang disediakan dan harga kendaraan peluncurnya mungkin dapat lebih mahal dibandingkan dengan GSO. Tetapi jika diperhitungkan dengan investasi stasiun bumi, maka stasiun bumi LEO dapat dioperasikan dengan perangkat yang kecil saja dan antena juga tidak terlalu besar (sedikit lebih besar dari Hand phone ).

    Satelit dalam perjalanan hidupnya harus selalu dikendalikan dari bumi supaya sikap dan kedudukannya tidak menyimpang dari ketentuan. Untuk pengendalian diperlukan bahan bakar – bahan bakar. Bahan bakar ini diisikan disatelit, sehingga jumlahnya tidak tak terba tas. Jika bahan bakar ini habis, maka habislah umur satelit ini. Utk pelistrikannya, maka digunakan batere dan solar cell.

    Dari uraian diatas, maka umur satelit ditentukan oleh banyaknya bahan bakar yang tersedia.

    Satelit PALAPA menggunakan frekwensi 6 GHz untuk pancaran dari bumi ke satelit (Up link ) dan 4 GHz untuk pancaran dari satelit ke bumi (Down link ). Pita frekwensi yang dibawanya adalah 500 MHz terbagi dalam 12 kanal satelit (transponder).



    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    3.7 3.74 3.78 3.82 3.86 3.90 3.94 3.98 4.02 4.06 4.10 4.14 4.18
    5.925 UPLINK 6.423 GHz
    Tiap pemancar stasiun bumi dapat memancarkan gelombang pembawanya pada salah satu kanal (transponder ) dengan lebar pita frekwensi sesuai kebutuhannya. Carrier pembawa ini akan diterima oleh satelit – diperkuat – kemudian dipancarkan kembali ke bumi. Pancaran satelit ini adalah pancaran broadcast yang dapat diterima oleh semua stasiun bumi penerima didaerah liputannya.

    Berdasarkan sifat pancar dan terima satelit ini, maka satelit dapat menghubungkan titik dimana / kemanapun dalam daerah lingkupannya. Hubungan yang mungkin adalah hubungan point to point, point to multipoint, multipoint to multipoint.
    Penentuan lokasi stasiun bumi juga sangat bebas dan dapat dipasang hanya dalam orde hari saja jika perangkatnya sudah ada. Tidak seperti pembangunan sistem terestrial yang membutuhkan waktu berbulan – bulan. Disamping itu permasalahan fading tidak menjadi masalah yang besar untuk komunikasi satelit.

    5.5.Sistem radio bergerak.
    Suatu perkembangan yang amat berarti bagi sistem telepon terjadi ketika muncul sistem telepon bergerak. Dengan sistem ini maka pemegang telepon dapat bergerak bebas sambil bertelepon, bahkan dapat berkomunikasi data dari dalam mobil.
    Adapun jaringan telepon bergerak terdiri dari jaringan Base stasion dan jaringan pelanggan. Jaringan Base stasiun adalah jaringan antara base stasiun dengan MSC ( Main Switch Controler ) sedangkan jaringan pelanggan adalah hubungan antara pesawat mobile dengan base stasiun ( BS) sebagai penerus ke MSC. Tiap – tiap BS menggunakan frekwensi yang berlainan.
    Tiap – tiap BS mempunyai daerah liputan sendiri yang tidak terlampau luas. Selama MS berada didalam daerah liputannya hubungan MS ke MSC dilakukan lewat BS tersebut. Jika MS bergerak pindah dari satu liputan BS ke liputan BS lain, maka terjadi transaksi pindah pelayan ( Hand over ) antar BS dengan koordinasi MSC.
    Dalam koordinasi perpindahan, MS akan melapor kepada BS baru bahwa dia ada dalam jangkauannya. Hal ini disampaikan kepada MSC dan MSC mencatat lokasi pelayanan untuk MS tersebut, sambil memerintahkan BS untuk melepas / melayani MS tersebut.
    Luas cakupan BS ditentukan oleh banyaknya MS ( probabilitas rata – rata pada jam tersibuk) dalam BS tersebut. Semakin banyak MS maka daerah liputan BS akan semakin kecil. Bahkan dalam satu gedung dapat saja dibuat mini BS yang hanya melayani MS yang ada digedung itu.
    Dengan diidentifikasi daerah liputan dimana MS berada maka MSC akan mudah mencarinya pada saat ada panggilan kepada MS.
    MS dapat saja me / di hubungi ketelepon manapun didunia ini karena MSC tersambung ke sentral – sentral telepon tetap atau bergerak lainnya.
    Dengan adanya kemungkinan penggunaan frekwensi ulang untuk tiap – tiap daerah liputan BS, maka sistem telepon bergerak ini dapat menampung banyak pelanggan untuk daerah yang semakin luas.
    Sekarang ini telepon bergerak sudah mulai memanfaatkan satelit sebagai BS. Untuk itu digunakan satelit LEO karena jaraknya dekat dan batere MS tidak perlu terkuras banyak. Contohnya adalah satelit Garuda dari PSN. Masalahnya satelit ini mahal, sedangkan satelit LEO membutuhkan jumlah satelit banyak untuk mengcover seluruh dunia.
    Perkembangan lain adalah penempatan sentral dan BTS disuatu kendaraan yang melayang diangkasa setinggi 20 km. Benda tersebut adalah sebuah balon helium yang dikendalikan oleh sebuah pesawat.
    pasal 5.transmisi digital

    6.1.perbedaan analog dan digital.
    Sinyal analog adalah sinyal yang perubahannya tidak terputus terhadap waktu. Dalam transmisi analog maka akan terlihat bentuk gelombang tersebut disetiap tahap pengiriman. Sedangkan sinyal digital adalah sinyal yang berbentuk pulsa – pulsa tegangan atau arus terputus – putus yang menggambarkan pengkodean dari sinyal aslinya( analog atau digital ).
    Sinyal digital merupakan kombinasi dua tegangan tinggin dan renda ( On atau OFF ) yang merupakan pengkodeaan dari suatu informasi / sinyal yang diwakilinya.
    Keuntungan dengan sistem digital sebagai berikut :
    a.Sistem digital hanya menangani dua macam sinyal “on” atau “off” sebab itu mudah untuk menanganinya. Mudah pula untuk memperbaiki kesalahan yang dialaminya selama perjalanan.
    b.Untuk deteksi “on” dan “OFF” mudah
    c.Pembuatan rangkaian digital lebih mudah. (Menggunakan IC VLSI)
    d.Dengan sistem koding, maka error yang terjadi selama perjalanan pada sinyal digital dapat diperbaiki.
    e.Sinyal digital dapat compress walau dengan mengorbankan kwalitas hingga kebutuhan frekwensi dalam pengiriman dapat dikurangi. Pada dasarnya transmisi digital membutuhkan bandwidth yang jauh lebih besar dari pada sinyal analog. Tetapi dengan teknologi kompress maka bandwidth yang dibutuhkan dapat diturunkan.
    f.Sistem digital dapat diproses terpadu dengan sistem komputer. ( misalnya Video CD, dll) dengan proses lewat komputer ini , maka pengolahan sinyal digital sangat mudah dan features yang dapat ditawarkan dapat sangat bervariasi. Dll .
    g.Transmisi digital lebih handal dibandingkan transmisi analog.
    h.Sinyal digital jauh lebih mudah digabungkan ( Multiplexing ) dengan sinyal dari berbagai – bagai sumber maupun tujuan dan sangat flexibel.

    Untuk mengkodekan sinyal analog menjadi digital digunakan sistem Bilangan biner dengan konversi dari desimal sebagai berikut :
    0= 0000 5=0101 (0+4+0+1)
    1= 0001(0+0+0+1) 6=0110 (0+4+2+0)
    2= 0010(0+0+2+0) 7=0111 (0+4+2+1)
    3= 0011(0+0+2+1) 8=1000 (8+0+0+0)
    4= 0100(0+4+0+0) 9=1001 (8+0+0+1)
    sehubungan dengan proses digital , maka
    soal : carilah pengkodeaan untuk bilangan 3710 kedalam binier. Jawab: 37 = 32+4+1  3710 = 1 0101
    Dalam dunia komputer kita tidak hanya terlibat dengan angka, tetapi juga dengan kata, huruf, tanda baca, logat dan sebagainya. Semuanya dapat memiliki harga tertentu dalam bentuk kode yang sesuai.

    Satuan dasar informasi alam notasi digital dua keadaan disebut biner. Isi memori komputer dapat ditulis atau dibaca dalam satuan yang berisi 16 bit atau 32 bit, dan setiap satuan dinamakan satu kata ( word ). 32 bit telah cukup untuk menyatakan satu bilangan dengan ketelitian sekitar 10 digit desimal yang umumnya sudah dianggap cukup untuk perhitungan. Satu kata dapat pula menyatakan sebuah instruksi atau lebih, tergantung pada bentuk pengkodean yang dipakai. Selain itu, kata juga dapat diartikan dalam bentuk karakter.

    Misalnya, kata 32 bit dapat mewakili empat karakter, yang masing – masing 8 bit atau kata dari 16 bit dapat mewakili 2 karakter.
    Umumnya, satu kali akses ke memori akan menghasilkan suatu kata (word ), meskipun tidak selamanya berlaku. Setiap lokasi satu kata dalam memori diberi nomor yang unit dan dinamakan adress. Dengan mengirimkan alamat tertentu, maka isi memori pada alamat tersebut dapat dibkan untuk membaca isinya, atau menulisi dengan data baru.
    Satu blok kecil memori dapat mengandung 4096 lokasi. Perhatikan penggunaan bilangan kelipatan dua disini. 4096 atalah 212, artinya bilangan binier 12 bit dapat digunakan untuk mengalamati semua lokasi dalam blok tersebut. Kadang – k adang 4096 disingkat menjadi 4 K(ilobiner ) dengan 1 Kilo biner = 1024 bit atau 210. Sebagai contoh, ukuran memori komputer 16 M. Bilangan ini menunjukkan jumlah adress untuk memori yang harus disediakan. Untuk menyatakan alamat memori tersebut dibutuhkan bit sebanyak 14 bit minimal. Untuk memungkinkan alamat yang lebih banyak maka bit yang disediakan 16 buah yang berarti sebanyak 216 alamat.
    Satu karakter 8 – bit dinamakan satu byte. Beberapa komputer berorientasi pada byte, artinya setiap alamat mengandung satu byte atau karakter. Pada komputer kecil memori dirancang sedemikian rupa sehingga setiap akses akan menghasilkan satu byte, meskipun pada komputer yang lebih besar satu akses dapat menghasilkan beberapa byte.
    Instruksi dan data numerik pada komputer jenis pertama terdiri dari beberapa byte tergantung pada ketelitian yang diinginkan atau pada jumlah informasi yang harus disediakan.
    Selain istilah bit, byte dan word yang sering kita jumpai, beberapa pembuat mikroprosesor juga merancang peralatan yag menyimpan hanya 4 bit sebagai satu satuan. Mereka menamakan setengah byte ini dengan nibble.

    6.2.Perubahan signal analog menjadi digital

    a. Bentuk Sinyal Analog
    Sebuah sinyal dapat berbentuk continous atau /discrete digital. Lihat gambar dibawah ini.
    Pada sumbu waktu, sebuah sinyal terdiri dari besaran :Amplitudo, frekwensi dan phasa.
    Amplitudo berhubungan dengan power sinyal. Semakin besar amplitudo maka power sinyal juga semakin besar.(P~A 2)
    PR. Gambarkanlah pada time domain, sinyal dengan frekwensi yang berbeda jauh ( rendah, sedang, tinggi ).
    Tiap sinyal, jika bukan sinusoida, selalu terdiri dari berbagai sinusoida dengan bermacam frkwensi dan phasa. Perbedaan amplitudo dan phasa inilah yang akan membentuk warna / keunikan sinyal tersebut.
    Sebuah bit dapat terdiri dari ratusan frkwensi dengan amplitudo dan phasa yang berbeda. Sudut – sudut tajam pada signal digital dibentuk oleh frekwensi tinggi. Untuk jelasnya sinyal digital tersebut digambarkan dalam bentuk frewensi domain.
    Jika frekwensi tinggi tersebut di saring ( tidak boleh lewat ) maka bentuk sinyal digital akan menjadi cacat. Akan tetapi cacat tersebut masih dapat diperbaiki dipenerima dengan dua cara yaitu regenerasi dan penambahan bit untuk CRC.
    Dalam tranmsisi sinyal, maka pita frekwensi yang tersedia sangat terbatas. Semakin sediit pita tersebut dipakai semakin baik, karena dapat digunakan untuk aplikasi yang lain.
    Jika lebar pulsa minimum adalah T detik atau kecepatan aliran bit = R = 1/T maka optimum bandwidth yang dibutuhkan adalah 1/T atau = R .

    6.3.Perubahan signal analog menjadi digital
    Perubahan signal analog menjadi digital dilakukan dengan dua tahap yaitu pencuplikan ( sampling ) dan kwantisasi. Prinsipnya digambarkan sebagai berikut :
    Hasil pengolahan sinyal diatas adalah bit stream yang kecepatannya = s x k
    Dimana s = jumlah sampling / detik
    . k = jumlah bit /sampling
    Sinyal ini disalurkan melalui saluran transmisi dan diolah kembali menjadi sinyal analog.
    Semakin besar s maka sinyal analog yang diterima akan semakin menyerupai aslinya. Yang paling optimum bila s = 2 x banwidth sinyal analognya.
    Banyaknya kwantisasi per sampling (k) akan menentukan besarnya kesalahan yang mungkin terjadi. Semakin besar k maka kesalahan bit menjadi semakin kecil. Jumlah level kwantisasi = 2k.
    Jumlah sampling yang ideal untuk suatu sinusoida adalah sebanyak – banyaknya. secara optimal 2 sampling saja sudah cukup untuk mewakili satu gelombang sinusoida. Sehingga besarnya S adalah 2 x frekwensi tertinggi sinyal.
    Untuk VBW 0.3 – 3.4 KHz maka jumlah sampling optimal adalah 2 sampling x 4 KHz = 8 K sampling / detik.  jarak antar sampilng adalah 125 second.
    S adalah 2 x frekwensi tertinggi sinyal. Untuk frekwensi dibawah 4 KHz pengkodean akan lebih baik lagi.
    Untuk kwantisasi dikenal 2 standard yaitu standard amerika dan standard eropa. Standard eropa menggunakan 8 bit / sampling sedangkan standard amerika menggunakan 7 bit / sampling. Dengan demikian maka kecepatan bit untuk standard eropa adalah 8 x 8 KBPS = 64 KBPS sedangkan untuk standard amerika adalah 8 x 7 KBPS = 56 KBPS.
    6.4.Multiplexing (penggabungan dalam kawasan waktu ) pada transimisi digital.
    Multiplexing dilakukan dengan cara berikut; ada 30 kanal yang akan digabungkan menjadi satu jalur. (Pulse Code Modulation )
    Prosesnya sebagai berikut :
    Yang masuk kedalam VBW adalah sinyal pada tahap 4 kawat.
    Masukan analog diumpan pada kanal 1 s/d 31 sedangkan kanal 0 dan 15 tidak diisi. ( PCM – 30 Kanal )

    a.Setiap 125//32 s pengambilan sample kanal berikutnya. Dan hasilnya adalah pulsa sampling secara bergiliran dari kanal 0 s/d kanal 31. ( ingat kanal 0 dan 15 kosong ) total sampling adalah 32 x 8 KS/detik

    b.Pulsa – pulsa sampling dikwan- tisasi menjadi si-nyal binary deng-an 8 bit per sam-pling sehingga total bit menjadi 32 x 8 x 8 KBPS.

    c.Pada proses c maka kanal 0 diisi dengan pulsa sinkronisasi sedangkan kanal 15 diisi dengan informasi status dan pengebelan (signaling )
    d.
    e.Pulsa 2048 KBPS biasa dikenal dengan saluran 2 MB di manipulasi dengan kode AMI/ HDB3 untuk mengatasi masalah dalam penerimaan.
    f.Pada proses penerimaan dilakukan hal yang sebaliknya.
    g.Pada tahap selanjutnya multiplexing dapat dilanjutkan dengan cara yang sama, tetapi yang diambil adalah bit – bit dan bukan sampling. Tiap saat satu bit pada 2 MBPS dan waktu putarnya adalah 125 s/(32 X 4 ) untuk menyalurkan 4 x 32 kanal VBW.

    h.Jadi multiplexing dilakukan tahap demi tahap:
    PCM(eropa) kanal KBPS PCM(JPN) kanal KBPS
    Tk satu 30 2 048 TK 1 24 1 544
    Tk dua 120 8 448 Tk 2 96 6 312
    Tk tiga 480 34 368 Tk 3 480 32 064
    Tk empat 1920 139 264 TK 4 1440 97 728
    Tk lima 7680 565 148 Tk 5 5760 297 200

    Disamping cara multiplexing diatas yang biasa dikenal dengan multiplexing PDH (Plesiosynchronouse Digital Hirarchi), dikenal juga multiplexing dengan cara SDH ( Synchronous digital hirarchi ). Perbedaan antara keduanya pada format pembentukan tiap tingkat multiplexing dimana SDH lebih Flexible dari pada PDH. Hal ini akan dipelajari lebih lanjut dalam Sistem transmisi telekomunikasi.

    6.5.Masalah /feature dalam transmisi digital

    Pengiriman sinyal digital mempunyai beberapa masalah :
    a.Masalah pengkodean.
    Setiap sinyal yang dikirim dengan cara digital harus dikodekan dahulu. Pada pengkodeaan tersebut dilakukan sampling. Sampling ini diharapkan dapat mewakili sinyal aslinya. Pada kenyataannya tidak sepehuhnya sampling ini mewakili. Semakin sedikit jumlah sampling semakin tak terwakili. Sebaliknya semakin banyak jumlah sampling akan membutuhkan jumlah bit yang lebih banyak lagi yang berarti bandwidth yang dibutuhkan makin besar.

    a.Masalah Kwantisasi
    proses pengkodean berikutnya adalah kwantisasi. Jika sebuah sampling dikwantisasi maka besar angka kwantisasi akan dibulatkan keatas atau kebawah. Pembulatan ini menimbulkan error yang besarnya ½ /2n dengan n = jumlah bit kwantisasi.

    b.Masalah gangguan dalam perjalanan ( noise / derau )
    Noise / derau yang timbul selama pengiriman akan membuat pulsa – pulsa cacat. Semakin besar noise semakin besar kecacatan tersebut. Akan tetapi dalam proses penerimaan cacat tersebut dapat diperbaiki jika di kodekan dengan baik.
    Pada satu tingkat noise, maka cacat tersebut tidak dapat diperbaiki. Kwalitas transmisi dinyatakan dengan Bit error rate ( BER ) yang menyatakan persenasi bit yang salah diterima.

    c.Masalah bandwidth yang dibutuhkan.
    Semakin cepat bit rate ( kecepatan bit ) maka semakin besar bandwidth yang dibutuhkan. Umumnya jika bit rate = R bit/s maka band width optimal yang dibutuhkan adalah R Hz. Tergantung modulasinya, bandwidth tersebut dapat diturunkan sampai R / n Hz dengan konsekwensi BER nya akan semakin tinggi (jelek) atau powe terima harus diperbesar untuk memperoleh BER yang tetap. Dimana n adalah faktor pengurangan bandwidth yang disebabkan oleh modulasi.

    Disamping Masalah maka transmisi digital mempunyai beberapa feature a. l:
    a.Features perbaikan dengan pengkodean

    b.Dengan mengkodekan sinyal yang dikirim maka bandwidth dapat diperkecil karena proses dekoding akan mampu untuk mencari kembali sinyal asalnya dengan BER yang cukup baik.

    c.Features kompresi
    Kompresi akan semakin memperkecil bandwidth yang dibutuhkan dengan konsekwensi sinyal terima tidak 100 % seperti aslinya. Tingkat kompresi ini tergantung pada penerimaan penggunannya.

    d.Features pemaketan dan frame relay

    Dengan transmisi digital, maka informasi dapat di potong – potong dan mudah disisipkan dengan informasi pengirim dan tujuan. Dengan adanya informasi ini maka tiap tiap paket dapat dikirim tidak hanya melalui satu jalur tettapi berbagai jalur yang penting sampai tepat waktu. Sistem ini disebut pengiriman dengan cara frame relay ( direlay frame by frame ) dan banyak lagi features lainya.

    6.6.Strategi Digital Bagi Sistem Telepon Nasional

    Pada pembahasan diatas sudah diperlihatkan bahwa transmisi dan pengolahan sinyal digital banyak sekali keuntungannya dibandingkan proses sinyal analog. Sebaiknya jaringan telepon Nasional PSTN/ Public Switch Telepon Network ) juga menggunakan sistem digital. Akan tetapi langkah kesana masih banyak masalah a. l.

    Untuk Indonesia yang uangnya tidak banyak dan penguasaan teknologinya tidak tinggi sangat sukar untuk mengganti jaringan lama analog menjadi jaringan digital. Disamping itu pelanggan yang masih analog di Indonesia sulit untuk membiasakan diri dengan sistem digital baik dalam sisi pemakaian maupun dalam sisi keuangan ( kemampuan bayar ).

    Sebab itu strategi yang dikembangkan adalah membiarkan jaringan lama analog tetap ada sampai dengan saat umurnya, sementara untuk jaringan yang baru digunakan sistem digital yang harganya lebih murah.

    Penggantian analog jika sudah usang dengan digital memang sudah merupakan keharusan. Sebab itu strategi dibawah ini dipandang logis untuk menuju kearah digital.

    a.Perluasan jaringan yang telah ada tanpa merubah topologi seluruh jaringan
    b.Penggantian peralatan analog yang telah mencapai masa akhir usia dng digital.
    c.Pembentukan pulau digital untuk kelompok – kelopok tertentu yang memang sudah mendesak pemakaiannya.
    d.Pembangunan overlay ( jaringan pelapis ) untuk jaringan analog tanpa membongkarnya.
    e.Dengan tidak langsungnya pergantian seluruh analog menjadi digital maka dibutuhkan pembangunan – pembangunan interface yang mehubungkan jaringan lama dengan jaringan baru. Hal ini dapat merugi Tetapi bukan karena diperlukannya peralatan yang hanya digunakan sementara.

    Tugas. Kalau anda sebagai pemutus strategi manakah yang anda pilih di perhitungkan dengan kerepotan dan ekonomis ?
    Disamping perangkat interface yang dibutuhkan maka satu hal lain adalah masalah pensinyalan ( pengebelan ) yang tidak match antara digital dan analog. Ini juga perlu mendapat perhatian dalam perencanaan beralih kedigital.

    Berikut ini akan diuraikan kriteria yang umum digunakan di banyak negara. Jika beberapa sentral lokal dalam suatu daerah akan ditambah atau diganti, biasanya dilakukan pelapisan atau penambahan saluran ganda (tandem). Semua perkiraan kebutuhan masa depan hams dipertlmbangkan sebelum membeli, agar kerja terpadu dapat dikurangi. Lalu lintas yang berasal dari jaringan baru sedapat mungkin tetap berada dalam jaringan tersebut untuk meminimalkan jumlah perubahan dari jalur lama/baru atau baru/lama yang dialami oleh suatu hubungan.
    Kemajuan dalam evolusi janingan baru dengan metoda pelapisan memberikan kesempatan untuk menyeragamkan persinyalan. Jaringan yang ada sekarang cenderung berkembang dengan beraneka persinyalan yang dapat menimbulkan persoalan dalam pemilihan, latlhan, dan pengadaan suku cadang. Munculnya persinyalan kanal bersama (common channel signaling), khususnya penyambungan seniu (quasi associated), dapat membentuk sistem persinyalan yang terpadu, sehingga mengurangi kerjasama yang diperlukan.

    6.7.Jaringan Digital Pelayanan Terpadu (JDPT / ISDN)
    Jaringan Data terpadu (JDPT), yaitu jaringan telepon yang memadukan sistem transmisi digital dengan sistem penyambungan digital secara penuh. Bagi orang-orang yang bekerja dalam sistem telekomunikasi nasional, khususnya di negara-negara yang memonopoli pengelolaan jasa, JARINGAN digital pelayanan terpadu (JDPT) merupakan jaringan tunggal yang dapat membawa dan menyambungkan aneka pelayanan telekomunikasi. JDPT diharapkan berkembang dari jaringan digital telepon, seperti British Telecom atau Departemen Pos & Telekomunikasi, malta perluasan sistem nasional nampaknya amat pantas dan beralasan, agar masyarakat memperoleh semua bentuk pelayanan telekomuni­kasi yang saat mi tersedia, misalnya:
    Televisi pengulasan lambat (slow scan)
    Faksimil
    Videotex berkualitas tinggi (Picture Prestel)
    Transmisi naskah (teletex)
    Hubungan komputer dengan komputer (penyambungan rangkaian atau paket)
    Pengalihan uang secara elektronis
    Telemetri (pembacaan meter daya listrik, air, dsb.)
    Videotex interaktif (misalnya belanja secara elektronik)
    Surat elektronik

    Untuk orang lain, harapan ini tidak selalu dianggap layak atau masuk akal. Sebagai contoh, industri komputer yang telah berkembang pesat — sampai pada kekuatannya saat ini — umumnya berdiri sendiri dan saling bersaing. Peralatan dan peranti lunak yang dibuat oleh sebuah perusahaan komputer umumnya tidak dapat bekerja dengan produk perusahaan lainnya. Memang banyak jaringan data pribadi yang dipakai untuk pelayanan bagi seluruh dunia, namun sangat sedikit yang dapat dihubungkan satu sama lain melalui jaringan umum.

    Dengan munculnya jaringan nasional yang terdiri dan sentral telepon yang dikendalikan oleh komputer, tidak hanya pelayanan telepon, namun semua bentuk pelayanan. telekomunikasi yang tidak cocok satu sama lain dapat dimaafkan, asalkan para penyedia informasi dan pembuat komputer memandang jaringan tersebut sebagai awal kompetisi baru yang terbuka. Persatuan komunikasi dan komputer dinamakan teknologi informasi atau telematika. Jika jaringan telekomunikasi publik telah menerapkan keistimewaan teknologi digital, dan jaringan komputer memperbesar fasilitas telekomunikasinya, maka revolusi teknologi informasi yang dihasilkan akan dapat mengubah ekonomi nasional secara radikal, seperti yang terjadi dalam revolusi industri di abad ke sembilan belas.
    Batas antara bidang komudkasi dan komputer menjadi kabur akibat pergeseran ke arah sistem transmisi digital, sentral digital, alat penyimpan digital, serta persinyalan saluratj bersama digital yang dapat digunakan untuk menganut hubungan dan panggilan tidak hanya pada hubungan telepon, tetapi seluruh jenis pelayanan telekomunikasi yang baru.
    Hubungan antara pelanggan dengan JDPT dilangsungkan melalui sistem transmisi digital yang menyalurkan percakapan dua arah, data, dan persinyalan, pada sebuah pasangan kabel pada jaringan distribusi lokal. Sistem transmisi ini akan memungkinkan para pelanggan menggunakan beberapa kanal sekaligus, misalnya:
    - Kanal percakapan PCM atau data 64 kbit/detik disebut PRA (Preliminary Rate Access )
    kanal 64 kbps kbit/detik dan biasa disebut BRA ( Basic Rate Access )

    a.Kanal persinyalan 64 kbit/detik
    Hubungan dan kerja terpadu berbagai jenis terminal dapat diwujudkan, mulai dan pesawat telepon sederhana, sampai pada terminal data komputer yang pintar (intelligent) dan canggih.
    Pada permulaan hubungan dengan JDPT, diharapkan terminal pelanggan memberi informasi pada sentral untuk membenitahukan prosedur yang akan digunakan untuk persiapan dan pengawasan hubungan. Pesan yang mengandung lebih banyak informasi bagi terminal data atau komputer akan menggantikan nada-nada atau pemberitahuan lisan (rekaman) yang selama Ini ditujukan untuk pelanggan. Jika terminal memberi kode ‘telepon’, maka panggilan tersebut tidak akan dibatasi pada JDPT, tetapi dapat disambungkan ke jaringan telepon seluruh dunia. Jika kode menunjukkan permintaan pelayanan khusus, maka diperlukan perantara kerja terpadu (interworking interface), misalnya jaringan penyambungan paket.
    Tidak seorangpun dapat mengatakan dengan pasti bagaimana JDPT internasional akan berkembang nanti. Tetapi jelas bahwa dunia telekomunikasi sedang berada dalam permulaan perioda yang berkembang dan berubah amat cepat, yang akan sangat mempengaruhi kehidupan manusia di seluruh dunia.
    pasal 6. Komunikasi data.

    7.1.Pendahuluan
    Yang dimaksud komunikasi data, adalah komunikasi dimana source adalah data. Dan data adalah segala sesuatu informasi yang berbentuk digital.
    Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut dirubah (dikodekan ) menjadi bentuk digital.
    Jadi dalam informasi data ini kita akan mebahas bagaimana sebuah data digital dikirimkan. Untuk transmisinya tidak dibahas karena sama saja dengan transmisi analog hanya perangkatnya saja yang tidak sama.
    Komunikasi data sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan komputer. Baik komputer sebagai sumber informasi ataupun komputer sebagai pengolah data dan transmisi serta penyambungannya.
    Untuk terjadinya komunikasi data maka harus ada kesamaan bahasa antara kedua pihak ( pengirim – penerima ). Jika tidak ada kesamaan bahasa maka perlu ada penyesuaian dikedua pihak. Penyesuaian ini hanya pada bagian depan (muka – muka ). Perangkat yang melakukan penyesuaian ini disebut perangkat antar muka ( interface ).
    Jika sudah sesuai maka data tersebut dikirim. Data berbentuk signal digital ( bit stream ). Maka sangat perlu diidentifikasi kapan mulai aliran data, berapa panjang, bentuknya dan tujuannya.
    Di sisi penerima, detektor harus mendeteksi secara tepat bagaimana membaca datanya. (kapan mulai, memeriksa apakah untuknya atau tidak, kapan berakhir dlsb ). Dalam hal ini maka penerima harus menerima aliran data tersebut secara sinkron. Atau dapat saja tidak sinkron (Asinkron) jika dia dapat mendeteksi tujuan (destination ) data tersebut dikirim.
    Untuk mudahnya membayangkan komunikasi data ini, kembali akan diambil analogi dengan komunikasi surat.
    Pertama informasi utama adalah surat itu sendiri. Surat yang ditulis merupakan untaian kata-kata yang bermakna dalam satu jenis bahasa (sumber informasi ) . Ketika surat itu sudah selesai ditulis dimasukan dalam amplop ( paket- sinkronisasi ). Tidak cukup sampai disini, pada amplop tersebut harus dituliskan siapa pengirim dan kepada siapa dikirim serta bentuk barang ( informasi ) yang dikirim dlsb. Kemudian menyampaikannya kepada kantor pos.
    Pada tiap tahap estafet selalu ada tata keramanya, seperti halnya jika bertamu. Tata kerama ini disebut protokol. Dalam komunikasi data juga ada protokol ini. Jika protokol tidak ada maka semua data dapat sampai tetapi tidak dapat di deteksi.
    Berbagai macam protol telah di kembangkan oleh dunia telekomunikasi untuk mendapatkan kesamaan standard ( berbahasa ) . Sebab itu protokol ini di standarkan oleh badan dunia telekomunikasi ( ITU – International Telecommunication Union – dibawah org. PBB) .  bukan hanya komunikasi data saja yang distandardkan melainkan seluruh aspek telekomunikasi.
    Yang distandarkan bukan hanya software tetapi juga perangkat dan pengaturannya.

    7.2.Unsur – unsur komunikasi data.
    Berkembangnya komunikasi data didahului oleh perkembangan komputer. Pada awalnya komputer hanyalah alat untuk menghitung, memproses data base dan untuk kemudahan kerja administrasi. Dengan makin berkembangnya teknik komputer baik hard ware maupun software maka dirasakan kebutuhan untuk interaksi antar komputer. Semula interaksi langsung antar komputer, lama kelamaan interaksi dengan komputer yang jauh.
    Pemikiran tentang suatu jaringan komputer mulai dikembangkan. Yang pertama jaringan komputer melalui jaringan telepon secara point to point . Dan kini jaringan komputer melalui telepon dengan kontrol jaringan tersendiri. ( Internet ).
    Perkembangan teknologi ini sedemikian hingga memungkinkan seluruh komputer yang tergabung dalam jaringan tersebut berkomunikasi
    langsung atau delay. Adanya tempat – tempat penyimpanan data dalam jaringan yang dapat diakses oleh seluruh anggota jaringan .

    7.3.Kebutuhan pemakai.

    Jaringan data dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Maka spesifikasi teknis sebuah jaringan harus ditentukan dengan aplikasi bisnis yang diperlukan. Sebab itu kita harus tahu dan memahami beberapa faktor berikut ini:
    jumlah dan lokasi lokasi permroses data
    Jumlah dan lokasi terminal ( remote )
    Type transaksi
    Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi.
    Prioritas/ urgensi informasi yang disalurkan.
    Pola lalu lintas
    Bit error rate yang dibutuhkan.
    Keandalan sistem yang digunakan.
    Revenue yang mungkin didapat.

    7.4.Jaringan komunikasi data
    Jaringan komunikasi data timbul ketika satu komputer ingin berhubungan dengan komputer lain. Hubungan tersebut mulanya di butuhkan untuk hubungan point to point lewat sistem telepon. Akan tetapi perkembangan volume hubungan komputer membuat pemakai membutuhkan jaringan khusus. Pada jaringan telepon biasa maka kapasitas jaringan sangat terbatas. Diawalnya kecepatan 2400 bps dianggap cukup memadai. Tetapi semakin hardware dan software berkembang maka kecepatan itu tidak lagi mencukupi. Sebab itu provider telekomunikasi harus menyediakan jaringan dengan kapasitas lebih besar. ( bagaimana meningkatkan kapasitas ini ? ).
    Perkembangan sampai kini kecepatan lewat saluran telepon dapat ditingkatkan menjadi 14, 28 dan 56 KBPS seiring dengan kecanggihan MODEM yang digunakan dan kwalitas saluran yang makin baik. Bahkan dimasa datang kebutuhan akan makin meningkat dengan adanya kebutuhan Pay TV dlsb. Kebutuhan akan dapat mencapai 2 MBPS atau lebih.
    Pada dasarnya komunikasi data dapat dibagi atas 7 lapis hubungan.
    Lapis fisik(hubungan fisik )
    Link data(lewat modem, dlsb)
    Lapis Network ( jaringan )
    Lapis transport
    Lapis session ‘perkenalan /basa basi’
    Lapis presentasi ( format, encrytion)
    Lapis Applikasi ( E mail, File transfer, dll )
    Tidak semua pemakai mempunyai volume yang besar. Yang pasti mereka mempunyai relasi/ destinasi yang banyak. Sebab itu berkembanglah suatu jaringan yang jauh lebih flexible dimana tiap orang dapat dihubungi kapan saja dan dimana saja. Sistem Internet berkembang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui sistem internet ini berkembang pula bisnis jasa turutan dalam bentuk jasa penyediaan informasi atau jasa penyediaan aplikasi.
    Sinyal suara ( Video ) / analog dapat pula disalurkan melalui jaringan data jika formatnya juga dirubah menjadi format data. Dengan demikian kita dapat menggunakan Internet untuk berhubungan suara maupun gambar.

    Jaringan data sederhana.( point to point )
    DPTE = data processing terminal equipment
    Jaringan penghubung dapat saja berbentuk saluran telepon Jaringan, dapat pula saluran khusus dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Jaringan khusus ini makin banyak dipakai untu privat. jaringan data sederhana antar server ( dedicatated) dengan tiap server melayani beberapa terminal dengan konfigurasi bintang.
    konfigurasi lingkaran dilayani dengan hubungan langsung kecepatan tinggi dan biasa disebut Local area network
    Biasanya kecepatan antar server tinggi, tetapi dapat juga hanya 64 KBPS tergantung pada volume yang dibutuhkan. Pada jaringan ada sebuah server yang melayani hubungan tersebut dan biasanya disediakan oleh provider internet.
    Atau dapat pula server tersebut tidak disediakan oleh provider internet, tetapi oleh group pengguna sendiri. Dalam hal ini maka jaringan tersebut disebut Intranet dan tidak boleh dijperjual belikan kepada pengguna diluar group.
    Dalam jaringan tidak hanya ada satu titik penyambungan, tetapi banyak. Titik tersebut disediakan oleh satu atau lebih provider.
    Dalam pengiriman data, maka biasanya pengirim melakukan pemaketan. Dalam arti satu ukuran volume data dikirim sebagai satu paket dan dibungkus dengan header dan footer. Paket – paket data seperti ini dikirim melalui titik – titik sambung, yang dapat membaca data pengirim dan penerima, memaketkan kembali lalu di relay ke tujuan. Sistem seperti ini disebut “Frame relay “. Dengan sistem frame relay ini maka paket – paket dalam satu set informasi tidak perlu melalui jalur/ titik sambung yang sama. Untuk terjadinya hubungan data seperti ini, maka protocol sangat diperlukan

    7.5.Pelayanan data.
    a.Jaringan data lokal.
    Komputer – komputer dalam satu kantor ( perusahaan ) dihubungkan satu sama lain melalui komputer server menggunakan jaringan data. Melalui jaringan ini maka tiap – tiap komputer anggota jaringan dapat menyimpan atau mencari data di / dari komputer lain atau dari komputer server.
    Untuk memungkinkan komputer bekerja sama secara memuaskan dengan komputer lain maka dikembangkan suatu jaringan loka ( Local Area Network ). Letak komputer tidak terbatas pada satu bangunan bahkan dapat berbeda daerah. Untuk itu maka antara kantor dengan kantor dibangun hubungan data permanen.
    Jika dalam satu kantor telah dikembangkan LAN maka kantor itu dapat saja memasang aplikasi interaktive antar komputer ( intranet ) yang pada dasarnya adalah jaringan internet mini khusus untuk satu perusahaan tertentu.
    a.Internet
    Hubungan data antar komputer merupakan pelayanan data yang paling dibutuhkan sekarang ini. Internet adalah jaringan data antar komputer yang merupakan dunia tersendiri. Melalui Internet maka tiap – tiap komputer dapat berhubungan dengan komputer lain ataupun berhubungan dengan pusat – pusat data diseluruh dunia.
    Untuk dapat masuk dalam jaringan internet maka komputer pelanggan dihubungkan pada simpul internet yang melayaninya lewat jaringan telepon lokal menggunakan modem data. Selanjutnya bentuk – bentuk aplikasinya tergantung pada software yang tersedia dikomputer maupun pada provider internet dan jaringan internet.

    b.Reservasi tiket pesawat ( yang berhubungan dengan tourisme ).
    Jaringan komunikasi data dunia untuk aplikasi ini di layani oleh SITA (Societe Internationale de Telecommunications Aeronautiques ) yaitu badan internasional yang mengkoordiasikan kegiatan penerbangan dari markasnya di Paris. Badan ini mempunyai jaringan data yang terdiri dari 10 simpul (London, Amsterdam, Frankfurt, Tokyo,
    Hongkong, Beirut, Rome, Madrid, dan Paris sendiri.) penyambungan utama yang dihubungkan bersama oleh jalur dengan kecepatan 9.6 kbps. Dengan sistem “packet Switched”. Jaringan ini terhubung dengan level kedua yang terdiri dari simpul komputer dan 48 prosesor lewat satelit yang mengoperasikan lebih dari 5000 terminal diseluruh dunia.
    Dengan kecepatan 9.6 dan 4.8 KBPS saja sudah cukup untuk melayani kebutuhan reservasi tiket pesawat terbang, maka dapat dibayangkan berapa besar kecepatan pelayanan suara dengan digital sebesar 64 KBPS.

    c.Kebutuhan bank. ( tabungan, penarikan, deposito, ATM dll), pertaksian, transportasi, penyewaan mobil dll.
    Pada era sekarang kebutuhan transaksi banyak dan sebagian besar lewat bank. Pembayaran – pembayaran dalam jumlah besar bahkan kecil dilayani lewat jasa bank. Maka Bank harus memperlengkapi dirinya dengan komunikasi data antara komputer pusat dengan terminal – terminal yang tersebar di seluruh negara bahkan dunia. Kecanggihan dan kerapihan pelayanan data merupakan salah satu faktor penilaian bank tersebut. Tetapi Pada era sekarang kebutuhan transaksi banyak dan sebagian besar lewat bank. Pembayaran – pembayaran dalam jumlah besar bahkan kecil dilayani lewat jasa bank. Maka Bank harus memperlengkapi dirinya dengan komunikasi data antara komputer pusat dengan terminal – terminal yang tersebar di seluruh negara bahkan dunia. Kecanggihan dan kerapihan pelayanan data merupakan salah satu faktor penilaian bank tersebut. Tetapi Aplikasi bank ini dapat dilayani melalui jaringan data lewat satelit menggunakan stasiun bumi antena kecil ( VSAT ).
    Begitu pula dengan aplikasi yang lain. Misalnya STNK, SIM, Imigrasi, pertanahan sebenarnya dapat dikembangkan dengan lebih baik dan teratur lewat pelayanan komunikasi data.


    d.iuran sewa ( Leased channel )
    Saluran sewa pada dasarnya adalah saluran TELEPON yang digunakan khusus untuk kebutuhan pelanggan setiap saat. Saluran sewa ini tidak dihubungkan ke sentral, melainkan di cross conect langsung pada MDF ( main distribution Frame ) di sentral.
    Saluran sewa ini dapat digunakan khusus untuk komunikasi data dapat pula digunakan untuk kebutuhan jaringan telegraph/ telex.

    f.Percetakan jarak jauh, rental film jarak jauh dll.
    Semua aplikasi ini membutuhkan komunikasi data. Koran di edit dipusat dan dicetak. Jika percetakan hanya ada dipusat maka koran itu tidak dapat tiba dengan cepat untuk pelanggan yang jauh yang menyebar diseluruh dunia. Sebab itu perlu dibuat cetakan yang tersebar didunia.
    Masalah utama adalah bagaimana materi cetakan dapat sampai dipercetakan yang ada diseluruh dunia. Kembali komunikasi data memegang peranan. Semua isi koran di kodekan digital dan dikirim lewat saluran data kepercetakan remote.

    Disamping koran, film yang baru muncul di Holywood dan ingin di jual di Indonesia akan jauh lebih cepat dan lebih aman serta murah jika dikirim dalam bentuk data dari pada dalam bentuk film celluloid.
    Disamping harus lewat petugas Bea dan Cukai, kemungkinan rusak dan waktu serta orang yang menghantarkannya. Dengan pengiriman lewat jaringan data maka semua isi film tersebut dapat di simpan dalam CD Rom dan dimainkan pada saat diperlukan. Waktu kirim yang dibutuhkan hanya dibawah 1 jam. (faktor – faktor apa saja yang menentukan kecepatan kirim ini) .
    Perusahaan TV yang i ngin mengirimkan program TV nya secara broadcast juga perlu jaringan komunikasi data broadcast yang lebih kecil kebutuhan bandwidthnya dibanding sistem analog.
    Masih banyak aplikasi yang lain, yang perlu dipertimbangkan

    Pemahaman dB
    Dalam pembahaan transmisi maka kita akan dihadapkan pada perubahan level, baik pengurangan ataupun penambahan level electrical signal. Karena efek amplifier, noise atau distorsi. Untuk itu pengertian dB ini perlu dipahami sedemikian rupa sehingga mendarah daging dalam otak kita.
    Pada dasarnya dB ( decibel) adalah suatu perbandingan antara dua besaran tenaga (power) dalam skala logarithma.
    Jika P1 = 5 Watt dan P2 = 1 watt maka G=10 log (5/1)= 7 db
    Jika P1= 5 mw dan P2 =1 mwatt maka G= 10 log (5/1)= 7 dB
    Jadi 5 Watt  7 dB dan 5 mwatt  7 dB juga.
    Jelas pernyataan ini tidak benar. Untuk menunjukkan besar power maka kita harus memberi tanda reference apakah yang dipakai.
    Sebab itu p1 = 1 watt dan p2 = 5 watt dalam bentuk logaritma dituliskan :
    P1= 10 log [p1 /1 watt] dBw

    W disini adalah catatan “terhadap apa p1 di bandingkan.
    Dengan demikian untuk menyatakan perbandingan terhadap 1 mw maka satuannya dalam logaritma adalah dbm.
    Telah diketahui bahwa jika p1=1 W  P1=10 log 1W/1W =0 dBw atau 10 log1W/1mW=30 dBm
    jadi 0 dBW= 30 dBm

    Untuk hanya menyatakan perbandingan dua power maka tidak perlu dicantumkan reference. Seperti contoh dibawah ini :
    Dalam contoh ini hanya ingin mengetahui blok element network ini memberi penguatan berapa kali. Yang penting disini adalah ratio ( perbandingan ) dan bukan berapa besarnya.
    1 Watt 2 watt


    input 0 dBW Gain 2 x=3 dB o/p 3dBW
    0 dBw + 3 dB = 3dBw
    Perhatikan tabel dibawah ini.
    Numerik dB Numerik dB
    1 0 100 20
    1,25 1 1000 30
    1,6 2 10.000 40
    2 3 100.000 50
    2,5 4 dst.
    3 4,8 (5)
    4 6
    5 7
    6 7,8(8)
    7 8,5
    8 9
    9 9,6
    10 10
    apakah arti Gain negatip ? bukan gain tetapi pelemahan ( redaman )
    Apakah redaman sama dengan absorbsi? tidak selalu sama. Absorbsi menyebabkan peredaman. Sedangkan redaman tidak selalu absorsi. Misalkan rugi – rugi termasuk redaman tetapi bukan absorbsi.

    Kalau dimensi kecepatan adalah L/T,Apakah dimensi dB ? dB tidak berdimensi karena merupakan perbandingan power terhadap power.

    Apakah dimensi dBw? telah diketahui bahwa w dalam satuan ini merupakan catatan. Pada hakekatnya dBw sama dengan dB. Jadi dBw tidak berdimensi.

    Jika diketahui bahwa power density ( kerapatan power adalah PD=– 100 dBw/m2. berapakah jumlah power jika BW yang dilalui adalah 100 KHz? Jawab: – 100 dBw/m2 berarti PD=10-10 w/m2. dan maka
    p =105 Hz X 10-10 w/m2= 10-5 W dalam logaritma ditulis
    P = 50 dBhz + – 100 dBw/m2 = -50 dBw

    Berdasarkan tabel 1 hitunglah tanpa menggunakan calculator atau tabel logaritma atau kertas / pensil.
    out put 1 watt gain 27 dB maka input.
    P0=1 W = 0 dBw= 30 dBm
    maka input = P0 – Gain=0 dBw – 27 dB=27 dBm atau
    30 dBm­-27dB= 3 dBm
    input 10 watt loss 6 dB maka output =10 dBw-6dB=4dBw
    input 4 mw melalui box dengan gain -12 dB, 35 db dan 10 dB yang disusun serial. Maka output =
    4 mw=6 dBm Po= 6 dBm -12dB+ 35 dB + 10 dB=39 dBm

    input 10 watt loss 6 dB maka output =Power Listrik adalah P=E2 / R. atau I2 R. Jika tegangan output berbanding tegangan output 20 kali, berapa db kah gain box tersebut ?( asumsi bahwa impedansi input sama dengan impedansi output )
    Jangan lupa bahwa dB adalah perbandingan power. Sebab itu G= 10 log P2/P1 = 10 log E22/ E12 sedangkaan R dianggap sama. Maka G = 20 log E2/E1 atau 20 log I2/I1

    Sebuah box mempunyai gain = 30 dB berapakah perbandingan tegangan listrik pada input dan output.
    30 = 20 log Eo/Ei  Eo/Ei=103/2=34 X

    bagaimanakah menyatakan besar level/ power: 10watt dalam db : jw. Power = 10 log (10 watt/ 1 watt ) =10 dbW. Atau Power = 10 log (10 watt/ 1 mwatt) =30 dBm

    Sebuah amplifier mempunyai power output = 20 watt. Nyatakan dalam dBW dan dBm.

    input sebuah amplifier = 0.0004 watt nyatakan input tersebut dalam dBm. Apakah arti minus dalam pernyataan diatas.
    Hitunglah 0 BW = …… … dBm
    Konversikan :

    DBm
    dBw
    Watt
    dBm
    dBw
    mw
    DBm
    dBw
    Watt
    dBm
    dBw
    mw
    66


    20


    43


    3


    63


    17


    40


    0


    60


    13


    37


    -3


    50


    7


    33


    -6


    47


    6


    30


    -7


    Apakah gunanya satuan dB, dBW dan dBm ? mengapak dipakai satuan ini. apakah dimensi dBW dan dBm.
    Jawab: dB , dBW dan dBm tak bersatuan. Digunakan satuan dB untuk mempermudah perhitungan dengan hanya menjumlah atau mengurangi. Disamping itu, besaran - besaran alam bersifat logaritmis. Penggunaan satuan dB lebih dapat mewakili pemahaman akan alam.
    Contoh: sebuah sebuah sepeda motor didengar dari jarak 1 m mempunyai kekuatan 90 dBpw jika 4 buah motor akan menghasilkan power sebesar 90 dBpw +10 log 4 dB= 96dBpw
    kekerasaan yang terasa ditelinga juga kurang lebih 7% dan bukan 400%.
    renungkan kebenaran gambar dibawah ini.

    0 dBW -3dBw
    3 dBW 0dBW

    0 dBW jadi 0 dBW + 0 dBW = 3 dBW
    dan 0 dBw terbagi dua menjadi - 3 dBW - 3dBw

    jadi 0 dBW + 0 dBW = 3 dBW
    dan 0 dBw terbagi dua menjadi - 3 dBW

    verivikasii table dibawah ini.
    0 dbm + 0 dBm= 3 dBm 20 dBm+20 dBm=23 dBm+ 3db
    5 dbm +5 dBm=5 dBm +3 dB 23 dBm+23 dBm=23dbm+3dB
    Δ =0 koreksi = 3 dB
    P1 P2 P1+P2= Δ koreksi dari yang besar.
    20 20 23 0 3
    20 21 23,5 1 2,5
    20 22 24,1 2 2,1
    20 23 24,8 3 1,8
    20 24 25,5 4 1,5
    20 25 26,2 5 1,2
    20 26 27 6 1
    20 27 27,8 7 0,8
    20 28 28,6 8 0,6
    20 29 29,5 9 0,5
    20 30 30,4 10 0,4
    20 31 31,3 11 0,3
    20 32 32,26 12 0,26
    20 33 33,21 13 0,21

    hitunglah:
    43 dBm+40 dBm =…… Δ=3 koreksi=1,8 hasil=44,8 dbm
    25 dBm+ 20 dBm + 27 dbm+ 19 dBm+28 dBm=
    26,2dBm 27,6 dBm 28 dBm
    29 dbm 28 dbm = 31,5 dbm

    Hitunglah: 3 dBm +4 dBm +5 dBm =
    -23 dbm -15 dbm - 18 dbm – 26 dbm= dbm

    Biasanya combiner mempunyai loss. Jika loss combiner adalah 3 dB sedangkan inputnya adalah 7 dBm dan 11 dBm berapa dBm outputnya?
    c/n1=a (numeric) c/n2 = b ( numeric) maka
    n1=c/a n2=c/b n1+n2=c/a + c/b
    Dengan demikian c/(n1+n2)= 1/(a-1+b-1)
    c/nt=1/(c/n1-1+c/n2-1) secara dB 
    C/Nt=10log[1/(c/n1-1+c/n2-1)]

    C/N1 = 20 dB C/N2=20 dB berapakah C/(N1+N2)?
    Jawab : karena N1=N2 maka N1 + N2 akan membesar 3 dB dengan demikian C/(N1+N2)=20 -3 dB= 17 dB atau gunakan rumus diatas

    Verivikasi tabel dibawah ini.
    C/N1 C/N2 C/Nt= Δ koreksi dari yang besar.
    20 20 17 0 3
    20 21 16,5 1 2,5
    20 22 17,9 2 2,1
    20 23 18,2 3 1,8
    20 24 18,5 4 1,5
    20 25 18,8 5 1,2
    20 26 19 6 1
    20 27 19,2 7 0,8
    20 28 19,4 8 0,6
    20 29 19,5 9 0,5
    20 30 19,6 10 0,4
    20 31 19,7 11 0,3
    20 32 19,74 12 0,26
    20 33 19,79 13 0,21

    tentukan C/Nt jika C/N1=17 C/N2=23 C/N3=20 C/N4=28 dan C/N5=16 dB dengan menggunakan kalkulator dan juga tabel diatas. Jawab. 14.4 dB



     

    About

    Site Info

    Text

    INFRATEL BANJARNEGARA Copyright © 2009 Community is Designed by Bie